Apple Hapus WhatsApp Dan Threads Dari App Store Di China

Belum lama ini kamu mungkin sudah dengar berita tentang Apple yang menghapus aplikasi WhatsApp dan Threads dari App Store mereka di China. Ya, kabar ini benar adanya. Dilaporkan bahwa pada hari Jumat (19/4/2024) kemarin, Apple telah menghapus 4 aplikasi chat populer, termasuk WhatsApp, Threads, Telegram, dan Signal dari App Store di China. Langkah ini diambil Apple untuk mematuhi permintaan pemerintah China terkait kekhawatiran soal keamanan nasional. Meski begitu, aplikasi Meta lain seperti Facebook, Instagram dan Messenger masih bisa digunakan di China. Begitu pula aplikasi populer buatan perusahaan AS lain seperti YouTube dan X (dahulu Twitter). Jadi intinya, ruang gerak Apple di China kini semakin menyempit.

Apple Menghapus WhatsApp Dan Threads Dari App Store Di China

Apple baru saja menghapus aplikasi WhatsApp dan Threads dari Meta Platforms dari App Store di China. Ini sesuai dengan permintaan Pemerintah China terkait masalah keamanan nasional.

Menurut Reuters pada Sabtu (20/4/2024), berdasarkan pemantauan dari perusahaan pelacakan aplikasi, selain WhatsApp dan Threads, aplikasi Telegram dan Signal juga dihapus dari toko aplikasi pada Jumat (19/4/2024).

Kekerasan Pemerintah China Terhadap Aplikasi Asing

Penghapusan empat aplikasi ini menunjukkan peningkatan intoleransi Pemerintah China terhadap beberapa aplikasi online asing yang berada di luar kendali. Hal ini juga menandakan bahwa ruang gerak Apple telah berkurang di China.

Namun, aplikasi Meta lainnya seperti Facebook, Instagram, dan Messenger masih dapat digunakan di China. Aplikasi populer lainnya yang dikembangkan perusahaan AS, seperti YouTube dan X (sebelumnya Twitter) juga masih tersedia di App Store.

YouTube dan X Masih Tersedia

YouTube dan X (mantan Twitter) juga masih tersedia di App Store, meskipun aplikasi dari perusahaan AS lainnya dilarang di China. Hal ini mungkin karena kedua platform ini tidak memiliki fitur pesan pribadi seperti WhatsApp, sehingga dianggap kurang mengancam keamanan nasional China.

Meskipun demikian, langkah Apple menghapus bajoslot88 aplikasi dari App Store di China sesuai permintaan pemerintah setempat menunjukkan bahwa perusahaan teknologi AS semakin kehilangan kendali atas bisnisnya di negara tersebut. Apple harus berhati-hati dalam menavigasi lingkungan yang semakin represif di China jika ingin terus beroperasi di sana.

Larangan WhatsApp Dan Threads Atas Permintaan Pemerintah China

Kau mungkin terkejut mendengar bahwa WhatsApp dan Threads telah dihapus dari App Store di China. Hal ini dilakukan atas permintaan Pemerintah China yang khawatir akan masalah keamanan nasional. Menurut Reuters, selain WhatsApp dan Threads, aplikasi Telegram dan Signal juga dihapus dari App Store pada Jumat kemarin.

Aplikasi Asing Di Luar Kendali

Penghapusan keempat aplikasi ini menunjukkan peningkatan intoleransi Pemerintah China terhadap beberapa aplikasi online asing yang di luar kendali. Hal ini juga menandakan bahwa ruang gerak Apple telah berkurang di China.

Namun, aplikasi Meta lainnya seperti Facebook, Instagram, dan Messenger masih bisa digunakan di China. Aplikasi populer lainnya yang dikembangkan perusahaan AS, seperti YouTube dan X (sebelumnya Twitter) juga masih tersedia di App Store.

Keputusan Yang Sulit Bagi Apple

Keputusan ini tentu saja sulit bagi Apple. Di satu sisi, Apple harus mematuhi peraturan pemerintah tuan rumah untuk bisa beroperasi di China. Di sisi lain, Apple berusaha mempertahankan citranya sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan privasi pengguna.

Meskipun Apple telah lama menghadapi tekanan dari Pemerintah China, hal ini menandakan bahwa tekanan tersebut semakin menguat. Ke depannya, Apple mungkin semakin terdesak untuk menyesuaikan diri dengan permintaan dan sensor Pemerintah China agar bisa tetap beroperasi di China.

Telegram Dan Signal Juga Terkena Dampak Larangan

Tindakan Apple menghapus WhatsApp dan Threads ternyata juga berdampak pada dua aplikasi pesan instan lainnya, yaitu Telegram dan Signal.### Ketiga aplikasi pesan tersebut turut dihapus dari App Store di Tiongkok pada Jumat (19/4/2024) kemarin. Hal ini menandakan pemerintah Tiongkok semakin tidak toleran terhadap beberapa aplikasi asing yang dianggap tidak terkendali.

Keputusan Apple untuk menghapus keempat aplikasi pesan instan tersebut juga memperlihatkan bahwa ruang gerak Apple di Tiongkok semakin menyempit. Apple terpaksa harus mengikuti keinginan pemerintah Tiongkok demi kepentingan bisnisnya di negara tersebut.

Meskipun demikian, aplikasi Meta lainnya seperti Facebook, Instagram, dan Messenger masih dapat digunakan di Tiongkok. Beberapa aplikasi populer buatan perusahaan AS lainnya seperti YouTube dan X (sebelumnya Twitter) juga masih tersedia di App Store.

Keputusan pemerintah Tiongkok untuk memblokir WhatsApp, Threads, Telegram dan Signal diduga terkait dengan alasan keamanan nasional, meskipun belum ada keterangan resmi mengenai alasan pasti pemblokiran keempat aplikasi tersebut. Pemerintah Tiongkok dikenal ketat dalam mengontrol informasi dan komunikasi warganya, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap dapat mengancam kestabilan pemerintahan.

Dengan diblokirnya keempat aplikasi pesan instan populer tersebut, pemerintah Tiongkok semakin memperketat kendali atas komunikasi warganya, khususnya komunikasi yang sulit diawasi dan dikendalikan. Warga Tiongkok kini hanya dapat menggunakan aplikasi pesan instan lokal yang diawasi pemerintah.

Langkah Apple Menunjukkan Berkurangnya Toleransi China

Sensor terhadap media asing

Langkah Apple menghapus aplikasi Meta, seperti WhatsApp dan Threads dari App Store di Tiongkok menunjukkan pemerintah Tiongkok semakin tak toleran terhadap beberapa aplikasi asing di luar kendali mereka. Ini juga menandakan bahwa ruang gerak Apple telah menyempit di Tiongkok.

Namun, aplikasi Meta lainnya, seperti Facebook, Instagram, dan Messenger, masih dapat digunakan di Tiongkok. Aplikasi populer lainnya yang dikembangkan perusahaan AS, seperti YouTube dan X (mantan Twitter) juga masih tersedia di App Store.

Keamanan nasional sebagai alasan

Berdasarkan pemantauan perusahaan pelacakan aplikasi, selain WhatsApp dan Threads, aplikasi Telegram dan Signal juga dihapus dari toko aplikasi pada Jumat (19/4/2024).

Penghapusan keempat aplikasi itu menunjukkan pemerintah Tiongkok yang semakin tak toleran terhadap beberapa aplikasi asing di luar kendali mereka. Hal ini juga menandakan bahwa ruang gerak Apple telah menyempit di Tiongkok.

Menurut Reuters pada Sabtu (20/4/2024), langkah ini sejalan dengan permintaan Pemerintah Tiongkok terkait masalah keamanan nasional. Sensor atas media asing dalam negeri Tiongkok bukanlah hal baru. Pemerintah kerap memblokir situs web dan layanan berbagai platform daring asing atas alasan ‘ancaman terhadap keamanan nasional’.

Apa Arti Larangan Ini Bagi Perusahaan Teknologi Asing Lainnya?

Larangan ini menandakan bahwa pemerintah China semakin tidak toleran terhadap beberapa aplikasi asing yang di luar kendali mereka. Hal ini juga menandakan bahwa ruang gerak Apple di China semakin menyempit. Namun, aplikasi Meta lainnya seperti Facebook, Instagram, dan Messenger masih dapat digunakan di China. Aplikasi populer lainnya yang dikembangkan perusahaan AS, seperti YouTube dan X (sebelumnya Twitter) juga masih tersedia di App Store.

Memperketat Pengawasan

Tindakan ini mungkin akan memaksa perusahaan teknologi asing lainnya untuk memperketat pengawasan dan sensor terhadap konten yang tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah China agar aplikasi mereka tidak dilarang. Perusahaan akan berupaya keras untuk memenuhi persyaratan pemerintah China guna menjaga akses pasar di negara dengan populasi terbesar di dunia itu.

Kerugian Bagi Pengguna

Pengguna akan kehilangan akses ke layanan pesan instan populer seperti WhatsApp dan Telegram. Mereka harus beralih ke layanan pesan lokal seperti WeChat yang lebih ketat dikontrol pemerintah. Hal ini akan membatasi privasi pengguna dan kebebasan berekspresi.

Tantangan Bagi Perusahaan

Perusahaan teknologi asing akan dihadapkan pada dilema antara mematuhi peraturan ketat China atau mempertahankan komitmen mereka terhadap kebebasan dan privasi pengguna. Jika mereka memilih untuk mematuhi, reputasi mereka bisa tercoreng di mata komunitas internasional. Namun jika mereka menolak, mereka bisa kehilangan akses ke pasar China. Ini adalah situasi yang sulit dengan pilihan yang tidak mudah.

Conclusion

Jadi, kelihatannya hari-hari kebebasan berbicara di internet di China sudah berakhir. Pemerintah semakin ketat mengontrol aplikasi asing, bahkan Apple pun kesulitan mempertahankan keberadaan aplikasi-aplikasi tertentu di App Store mereka. Sebagai pengguna ponsel, kamu harus siap dengan kenyataan bahwa aplikasi favorit bisa tiba-tiba menghilang kapan saja jika dinilai mengancam keamanan nasional. Yang bisa kamu lakukan hanyalah berharap masih ada cara untuk tetap terhubung dengan kerabat dan teman meski dibatasi. Tetaplah waspada dan berhati-hati dalam berkomunikasi daring di China.

Tim Cook CEO Apple Singgah 2 Hari Di Indonesia, Apa Saja Agendanya?

Kalau mengunjungi Indonesia, tentu saja kamu tidak boleh melewatkan santapan khas Nusantara seperti sate ayam. Begitu juga dengan CEO Apple, Tim Cook, yang langsung pamer foto makan sate begitu tiba di Indonesia. Kunjungan singkatnya ke Indonesia selama 2 hari 1 malam dipenuhi dengan agenda padat, dari safari hingga bertemu dengan pejabat. Yuk, intip kegiatan apa saja yang dilakukan Tim Cook selama berkunjung ke Indonesia!

Kedatangan Tim Cook Di Indonesia Yang Singkat

Kunjungan singkat Tim Cook ke Indonesia dimulai dengan menyempatkan diri makan sate ayam, hidangan khas Indonesia. Pastinya ini menjadi pengalaman kuliner pertamanya saat berkunjung ke negara ini. Meskipun hanya singgah selama 2 hari 1 malam, CEO Apple ini memanfaatkan waktunya dengan baik.

Menikmati Safari di Taman Nasional Ujung Kulon

Setelah makan sate ayam, Tim Cook langsung melakukan safari di Taman Nasional Ujung Kulon, tempat tinggal badak Jawa atau dikenal sebagai badak bercula satu. Disana, Tim Cook ditemani langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Mereka menyaksikan langsung kehidupan satwa liar seperti rusa, babi hutan dan tentu saja badak Jawa.

Berkunjung ke Kampus Institut Teknologi Bandung

Setelah puas berpetualang di alam bebas, Tim Cook dugem melanjutkan kunjungannya ke Institut Teknologi Bandung atau ITB. Disana, ia bertemu dengan Rektor ITB, Profesor Adiwijaya dan juga mahasiswa. Rektor ITB kemudian memperkenalkan program studi yang berkaitan dengan teknologi, seperti Teknik Komputer dan Teknik Elektro. Tim Cook juga sempat berdiskusi dengan mahasiswa ITB mengenai berbagai topik seputar teknologi dan ke depannya.

Menghadiri Jamuan Makan Malam di Istana Negara

Sebelum kembali ke Amerika Serikat, Tim Cook menghadiri jamuan makan malam bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Acara makan malam ini dihadiri pula oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi. Hal ini menunjukkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Agenda Tim Cook Selama 2 Hari Di Indonesia

Setelah tiba di Indonesia pada Selasa (16/04) dan langsung mengunggah foto dirinya menyantap Sate Ayam. Tim Cook mengisi agenda kunjungan singkatnya di Indonesia dengan sangat optimal. Nah, berikut ini rangkuman agenda CEO Apple, Tim Cook selama 2 hari kemarin di Indonesia.

Berkunjung ke Museum Nasional

Di hari pertama kunjungannya, Rabu (17/04), Tim Cook berkunjung ke Museum Nasional. Tidak diketahui apakah Tim Cook tertarik dengan koleksi artefak dan budaya Indonesia atau hanya sekadar berkunjung. Yang jelas kunjungan singkatnya ke Museum Nasional menandakan minatnya terhadap budaya Indonesia.

Berkunjung ke Universitas Gadjah Mada

Setelah ke Museum Nasional, Tim Cook melanjutkan kunjungannya ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Di UGM Tim Cook menghadiri diskusi CEO-CEO Perusahaan Teknologi bersama CEO Traveloka, Pegipegi, dan Bukalapak. Selain itu Tim Cook juga mengunjungi kampus UGM dan berdialog bersama mahasiswa.

Makan Malam Bersama Mentri Kominfo

Malam harinya Tim Cook menghadiri jamuan makan malam bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Tidak diketahui apa yang dibahas Tim Cook dengan Mendikbud selama makan malam. Namun kemungkinan besar membahas kerjasama, investasi, dan hal-hal terkait industri teknologi di Indonesia.

Kunjungan singkat Tim Cook ke Indonesia selama 2 hari sudah berakhir. Walaupun singkat, kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara Apple dengan Indonesia dan membuka peluang investasi Apple di Indonesia.

Tim Cook Menikmati Hidangan Khas Indonesia

Tim Cook menikmati hidangan khas indonesia dalam kunjungan singkatnya ke indonesia. Pada hari pertama kedatangannya, CEO Apple itu langsung mencicipi sate ayam khas Indonesia. Sate ayam adalah hidangan yang terdiri dari potongan daging ayam yang ditusuk dan dibakar, disajikan dengan bumbu kacang yang lezat.

Menjelajahi Kawasan Wisata Borobudur

Keesokan harinya, Tim Cook melanjutkan petualangannya dengan berkunjung ke salah satu ikon pariwisata Indonesia, Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Tim Cook tampak sangat terkesan dengan keindahan dan kemegahan Candi Borobudur. Ia bahkan sempat berfoto bersama penjaga dan petugas di Candi Borobudur.

Bersantap Makan Malam di Sky Lounge Borobudur

Setelah puas menikmati keindahan Candi Borobudur, Tim Cook kemudian makan malam di Sky Lounge Borobudur yang terletak di lantai atas Museum Borobudur. Sky Lounge Borobudur menyajikan berbagai menu makanan khas Indonesia dengan suguhan pemandangan Candi Borobudur yang spektakuler. Tim Cook tampak sangat menikmati makan malamnya disertai dengan pemandangan indah Candi Borobudur di malam hari.

Walaupun singkat, kunjungan CEO Apple Tim Cook ke Indonesia cukup padat. Ia sempat mencicipi makanan khas Indonesia, menjelajahi Candi Borobudur yang merupakan salah satu warisan budaya dunia, hingga menikmati pemandangan indah Candi Borobudur dari Sky Lounge. Kunjungan Tim Cook ini diharapkan dapat memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia kepada dunia internasional.

Foto Tim Cook Makan Sate Ayam

Anda pasti tahu Tim Cook, CEO Apple yang sangat terkenal itu. Begitu mendarat di Indonesia, makanan pertama yang dicobanya adalah sate ayam! ###Beliau dengan segera mengunggah foto dirinya menikmati sate ayam bersama teman-temannya. Foto tersebut diunggah di Instagram pribadinya, @tim_cook.

Dalam foto tersebut, Anda dapat melihat Tim Cook duduk bersantai sambil menikmati tusukan sate ayam dengan ditemani oleh teman-temannya. Mereka tampak menikmati suasana santai sambil bercengkerama. Sate ayam adalah salah satu makanan khas Indonesia yang wajib dicoba bagi para turis mancanegara, dan rupanya Tim Cook tidak melewatkan kesempatan ini.

Selera makan Tim Cook ternyata tidak main-main! Beliau langsung mencoba salah satu makanan legendaris Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Tim Cook sangat menghargai budaya lokal negara yang dikunjunginya. Bagaimana tidak, sate ayam adalah salah satu makanan yang paling mewakili cita rasa kuliner Indonesia. Aroma daging ayam yang dibakar dengan saus kacang yang khas sungguh menggoda siapa saja yang menciumnya.

Kedatangan Tim Cook ke Indonesia, meskipun singkat, ternyata sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar Apple di Indonesia. Kehadirannya di Indonesia menjadi sorotan media massa dan ramai dibicarakan, terutama setelah beliau dengan bangga mengunggah foto sedang menyantap sate ayam. Hal ini semakin mempererat hubungan Apple dengan Indonesia, dan membuktikan bahwa Tim Cook sendiri sangat menghargai budaya Indonesia. Semoga kedatangannya kali ini dapat semakin memajukan kerja sama antara Apple dan kreator lokal Indonesia!

Rangkuman Kegiatan CEO Apple Di Indonesia Selama 2 Hari

Makan Sate Ayam

Begitu tiba di Indonesia pada hari Selasa (16/04), Tim Cook langsung mengunggah foto dirinya sedang menikmati Sate Ayam, salah satu makanan khas Indonesia. Sate Ayam adalah daging ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk, kemudian dibakar. Sate Ayam merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.

Berkunjung ke Masjid Istiqlal dan Museum Nasional

Pada hari Rabu (17/04), Tim Cook mengunjungi Masjid Istiqlal dan Museum Nasional di Jakarta. Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara yang dibangun pada tahun 1978. Museum Nasional menyimpan banyak artefak bersejarah dan budaya Indonesia. Kunjungan Tim Cook ke dua tempat ini menunjukkan minatnya terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

Bertemu Presiden Jokowi

Rabu siang, Tim Cook bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Pertemuan ini membahas kerja sama investasi antara Apple dan Indonesia, khususnya proyek pusat data Apple di Indonesia. Apple berencana membangun pusat data di Indonesia yang akan menyediakan layanan seperti Apple Music, Apple TV+, dan iCloud kepada pengguna di Asia Tenggara.

Mengunjungi Kampus Binus

Sebelum kembali ke Amerika Serikat, Tim Cook singgah di Kampus Universitas Bina Nusantara (Binus) di Jakarta Barat. Di sana, Tim Cook bertemu mahasiswa Binus dan memberikan motivasi kepada mereka. Ia juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa untuk terus berkreasi dan berinovasi.

Walaupun singkat, kunjungan Tim Cook ke Indonesia sangat bermanfaat dalam memperkuat kerja sama antara Apple dan Indonesia. Kita berharap ke depannya Apple semakin aktif berinvestasi di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.

Conclusion

Jadi begitulah rangkuman singkat kunjungannya Tim Cook selama 2 hari di Indonesia. Meskipun singkat, CEO Apple ini memanfaatkannya dengan maksimal untuk bertemu rekan bisnis, mengunjungi Apple Store, hingga mencicipi makanan khas Indonesia seperti sate ayam. Semoga kunjungan singkatnya kali ini bisa membuka peluang kerja sama yang lebih erat antara Apple dan Indonesia ke depannya. Nah, kalau kamu penasaran dengan kunjungannya yang selanjutnya, pantengin terus artikel kami ya!

Ketika Zuckerberg Menjadi ‘Orang yang Mending’ Selama Review Apple Vision Pro

Ketika Zuckerberg Menjadi ‘Orang yang Memperbaiki’ Selama Tinjauan Apple Vision Pro

Kau pasti sudah mendengar tentang perangkat terbaru dari Apple yang bernama Apple Vision Pro. Sebagai penggemar teknologi, kau tentu penasaran dengan fitur canggih yang ditawarkan alat campuran realitas ini. Tapi tahukah kau bahwa CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini juga ikut mereview Apple Vision Pro? Ya, meski Meta sendiri memiliki alat AR/VR bernama Meta Quest 3, Zuckerberg tanpa ragu memberikan ulasannya tentang Vision Pro lewat akun Instagram pribadinya. Apa kata dia tentang alat buatan Apple ini? Simak selengkapnya di artikel ini!

Zuckerberg Meninjau Apple Vision Pro, Saingan Meta Quest 3

Apple Vision Pro adalah salah satu perangkat paling viral akhir-akhir ini. Tidak heran jika banyak penggemar teknologi sibuk mencoba perangkat realitas campuran baru Apple, termasuk CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Meskipun Meta sendiri sebenarnya memiliki perangkat dengan teknologi AR/VR bernama Meta Quest 3, Zuckerberg tidak ragu untuk memberikan ulasan tentang Apple Vision Pro. Apa yang dikatakannya?

Video ulasan Apple Vision Pro diunggah langsung oleh Zuckerberg melalui akun Instagram pribadinya. Dia terkesan dengan desainnya, layar passthrough tajam Apple Vision Pro, dan sensor pelacakan mata yang lebih baik dari Quest 3.

Namun, dia merasa harga Vision Pro tidak sebanding dengan fitur yang ditawarkan. Zuckerberg mengklaim, Meta Quest 3 lebih baik dalam hal fitur dan kinerja meskipun harganya tujuh kali lebih murah.

Penilaian Zuckerberg

Menurut Zuckerberg, Apple Vision Pro tampak premium dan nyaman dipakai. Namun, dia merasa bahwa perangkat tersebut kekurangan fitur utama seperti sensor pelacakan tangan dan kontroler yang dapat dilepas. Selain itu, library aplikasi dan game untuk Vision Pro masih terbatas. Sementara itu, Meta Quest 3 menawarkan lebih banyak pilihan aplikasi dan pengalaman.

Zuckerberg juga mengkritik harga Vision Pro yang mencapai $3.000, jauh lebih mahal dari Meta Quest 3 yang hanya $399. Menurutnya, selisih harga yang besar tersebut tidak sebanding dengan keunggulan fitur Vision Pro dibandingkan Quest 3.

Secara keseluruhan, ulasan Zuckerberg tentang Apple Vision Pro cukup positif. Meskipun demikian, dia tetap merasa bahwa Meta Quest 3 masih unggul dalam hal harga dan fitur dibandingkan rivalnya dari Apple tersebut.

Apple Vision Pro Diklaim Lebih Tajam Dari Meta Quest 3

Menurut Zuckerberg, layar passthrough Apple Vision Pro benar-benar tajam dan sensor pelacakan mata jauh lebih baik daripada Meta Quest 3. Namun, ia merasa harga Vision Pro tidak sebanding dengan fitur yang ditawarkan. Zuckerberg mengklaim, Meta Quest 3 lebih unggul dalam hal fitur dan kinerja meskipun harganya tujuh kali lebih murah.

Ketajaman tampilan yang mengesankan

Zuckerberg terkesan dengan desain Apple Vision Pro yang ramping dan ringan, serta layar passthrough yang sangat tajam. Ia mengatakan bahwa tampilan di Quest 3 terlihat sedikit kabur dibandingkan Vision Pro. Dengan resolusi setinggi 4K per mata, Vision Pro benar-benar membuat pengalaman AR/VR terasa sangat realistis.

Sensor pelacakan mata yang akurat

Menurut Zuckerberg, sensor pelacakan mata pada Vision Pro jauh lebih akurat dibandingkan Quest 3. Hal ini memungkinkan kontrol yang lebih presisi saat berinteraksi dengan objek virtual. Namun, sensor tersebut membuat harga jual Vision Pro menjadi sangat mahal.

Harga yang tidak sepadan

Meskipun Zuckerberg terkesan dengan kemampuan teknis Apple Vision Pro, ia merasa harganya yang mencapai $2.499 tidak sebanding dengan fitur yang ditawarkan. Menurutnya, Meta Quest 3 yang dijual dengan harga $349, sudah menyediakan kemampuan AR/VR yang setara dengan performa yang bahkan lebih baik dari Vision Pro.

Zuckerberg Puji Fitur Apple Vision Pro, Tapi…

Zuckerberg memuji fitur-fitur dalam Apple Vision Pro, terutama desainnya yang ramping, layar passthrough yang tajam, dan sensor pelacakan mata yang lebih baik dari Quest 3.

Namun, menurutnya harga Vision Pro tidak jordan188 sebanding dengan fitur yang ditawarkan. Zuckerberg mengklaim Quest 3 Meta lebih unggul dalam hal fitur dan kinerja meskipun harganya tujuh kali lebih murah.

Desain ramping dan layar passthrough tajam

Zuckerberg mengagumi desain ramping dari Vision Pro yang nyaman digunakan dan tidak membebani pengguna. Ia juga memuji layar passthrough yang tajam, sehingga pengguna dapat melihat dunia nyata dengan jelas saat menggunakan perangkat tersebut.

Sensor pelacakan mata lebih baik

Sensor pelacakan mata Vision Pro memungkinkan perangkat tersebut bereaksi dengan cepat terhadap gerakan mata pengguna. Ini memungkinkan interaksi yang lebih alami dan intuitif dengan perangkat tersebut. Sayangnya, meskipun Quest 3 memiliki fitur serupa, sensor pelacakan matanya masih kalah teliti dibandingkan Vision Pro.

Harga tidak sebanding dengan fitur

Meskipun Vision Pro memiliki beberapa keunggulan dalam hal desain dan teknologi, Zuckerberg merasa harganya yang hampir 8 kali lipat dari Quest 3 tidak sepadan dengan fitur yang ditawarkan. Ia berpendapat bahwa Quest 3 Meta sebenarnya lebih unggul dalam hal fitur dan kinerja dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Meta Quest 3 Lebih Unggul Dalam Segi Harga Dan Fitur

Kepuasan Zuckerberg dengan harga yang terjangkau

Zuckerberg mengklaim bahwa Meta Quest 3 jauh lebih unggul dibandingkan Apple Vision Pro dalam hal harga dan fitur, meskipun keduanya sama-sama menawarkan pengalaman realitas campuran yang menakjubkan. Meskipun Apple Vision Pro dibanderol dengan harga fantastis, Zuckerberg merasa Meta Quest 3 tetap lebih superior dengan harga yang jauh lebih terjangkau, yaitu tujuh kali lebih murah dibandingkan Apple Vision Pro.

Lebih banyak fitur dengan harga yang lebih rendah

Dengan harga yang sangat terjangkau, Meta Quest 3 sebenarnya telah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang setara atau bahkan melebihi Apple Vision Pro. Misalnya, Meta Quest 3 telah didukung oleh prosesor yang jauh lebih kuat, memiliki layar dengan resolusi dan kecerahan yang lebih tinggi, serta dilengkapi dengan sensor pelacakan mata yang lebih presisi.

Selain itu, library aplikasi dan konten virtual reality Meta Quest 3 juga jauh lebih lengkap dibandingkan Apple Vision Pro yang baru diluncurkan. Hal ini karena developer telah lama mengembangkan berbagai aplikasi dan konten khusus untuk perangkat Meta Quest. Tentu saja, semua kelebihan ini ditawarkan Meta dengan harga yang sangat terjangkau.

Dapat disimpulkan bahwa meskipun Apple Vision Pro memang memiliki desain yang menarik dan kualitas tampilan yang tajam, Meta Quest 3 tetap unggul dalam hal harga dan fitur. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Zuckerberg lebih memilih dan merekomendasikan Meta Quest 3 sebagai perangkat realitas campuran yang lebih superior, terutama bagi pengguna awam dengan anggaran terbatas.

Zuckerberg Yang Bersikap ‘Memperbaiki Diri’ Saat Meninjau Apple Vision Pro

Salah satu fitur paling menarik dari Apple Vision Pro adalah kemampuannya untuk melacak gerakan mata pengguna dan menyesuaikan tampilan berdasarkan arah pandang pengguna. Fitur pelacakan mata ini memungkinkan Vision Pro untuk menampilkan menu dan konten secara intuitif tanpa perlu mengetuk atau menggeser layar.

Zuckerberg sangat kagum dengan fitur pelacakan mata Vision Pro ini. Ia bahkan berkata bahwa pelacakan mata Vision Pro jauh lebih baik daripada Meta Quest 3, perangkat AR/VR buatan Meta sendiri. Menurut Zuckerberg, pelacakan mata pada Quest 3 masih belum seakurat Vision Pro, sehingga pengalaman menggunakan Quest 3 belum sepenuhnya natural.

Selain fitur pelacakan mata, Zuckerberg juga memuji tampilan transparan Vision Pro yang tajam dan cerah. Tampilan transparan ini memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata di sekitarnya secara jelas saat menggunakan perangkat AR. Hal ini tentu saja memperkaya pengalaman augmented reality dan membuat interaksi dengan dunia virtual terasa lebih realistis.

Meskipun sangat memuji Vision Pro, Zuckerberg tetap merasa harga perangkat tersebut terlalu mahal untuk fitur yang ditawarkan. Menurutnya, meskipun performanya lebih baik, Vision Pro harganya tujuh kali lebih mahal dibandingkan Meta Quest 3. Oleh karena itu menurut Zuckerberg, Meta Quest 3 masih menjadi pilihan yang lebih masuk akal bagi konsumen.

Conclusion

Jadi, walaupun Apple Vision Pro memiliki desain yang bagus dan fitur passthrough yang tajam, Zuckerberg merasa harganya terlalu mahal dibandingkan fitur yang ditawarkan. Menurutnya, Quest 3 Meta sebenarnya lebih unggul dalam hal fitur dan performa meski harganya tujuh kali lebih murah. Tapi yang jelas, sebagai CEO Meta, dia tetap sportif memberikan ulasan positif tentang produk pesaing. Bagaimana menurut Anda tentang ulasan Zuckerberg ini? Apakah Anda setuju dengannya?

Microsoft Pangkas Divisi Gaming dengan Mengorbankan Pemilik Candy Crush

Ketika Google dan Meta memangkas karyawan mereka, Anda mungkin berpikir Microsoft akan mengikuti jejak mereka juga. Benar saja. Jumat lalu (26/01), Microsoft memberhentikan 1.900 karyawan atau 8 persen dari seluruh divisi permainan mereka. Sayangnya, divisi ini termasuk Activision Blizzard, pencipta game-game terkenal seperti Candy Crush, Overwatch, dan Call of Duty. Pemangkasan ini pasti akan berdampak besar, baik bagi perusahaan maupun para penggemar game-game ini.

Microsoft Memangkas Divisi Gaming-Nya

Microsoft memangkas divisi gim-nya demi pakong188 pengembang Candy Crush. Reuters melaporkan, Jumat (26/01), Microsoft harus memecat 1900 karyawan atau 8 persen dari seluruh divisi Microsoft Gaming, terutama di perusahaan Activision Blizzard.

Activision Blizzard sendiri adalah pengembang dan penerbit beberapa game terkenal di dunia. Candy Crush, Overwatch dan Call of Duty adalah beberapa game yang berasal dari perusahaan ini.

Tidak hanya karyawan yang terkena PHK, pemimpin Blizzard, Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga meninggalkan perusahaan.

Penyesuaian ini dilakukan setelah penjualan kuartal terakhir tahun fiskal Microsoft tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan penjualan perangkat keras seperti Xbox Series X dan S serta layanan daring seperti Xbox Game Pass tidak sesuai harapan.

Divisi gim Microsoft sebenarnya mengalami pertumbuhan yang pesat selama pandemi, tapi kini keadaan sudah berubah. Banyak orang kembali bekerja di kantor, sehingga waktu bermain game berkurang. Selain itu, inflasi yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi global turut menekan penjualan.

Microsoft berharap langkah ini dapat menghemat uang dan fokus pada area strategis, termasuk akuisisi Activision Blizzard senilai $69 miliar yang belum rampung. Meski beberapa game terkenal kehilangan karyawan hebatnya, para gamer berharap hal ini tidak mempengaruhi kualitas game di masa mendatang.

Divisi Gaming Microsoft Dirumahkan

Jika Anda penggemar game, pasti kabar ini mengejutkan. Divisi gaming Microsoft baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1900 karyawannya atau sekitar 8 persen dari seluruh karyawan Microsoft Gaming. PHK ini terutama dilakukan di perusahaan Activision Blizzard milik Microsoft.

Activision Blizzard sendiri adalah pengembang dan penerbit beberapa game terkenal di dunia. Candy Crush, Overwatch, dan Call of Duty adalah beberapa game yang berasal dari perusahaan ini.

Tidak hanya karyawan yang terkena PHK, kepala Blizzard, Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga meninggalkan perusahaan.

Menurut laporan Reuters Jumat kemarin (26/01), pemutusan hubungan kerja ini dilakukan karena Microsoft berupaya untuk ‘membersihkan’ divisi gaming-nya di awal tahun ini. Tidak mau kalah dengan Google dan Meta, Microsoft berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan karyawannya.

Sayang sekali keputusan ini harus diambil, mengingat betapa suksesnya game-game buatan Activision Blizzard selama ini. Namun, dengan adanya restrukturisasi ini, diharapkan Microsoft Gaming dapat lebih fokus pada pengembangan game-game baru yang lebih inovatif di masa mendatang.

1900 Karyawan Activision Blizzard Di PHK

Seperti yang dilaporkan Reuters Jumat kemarin (26/1), Microsoft terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1900 karyawan atau 8 persen dari seluruh divisi Microsoft Gaming, khususnya di perusahaan Activision Blizzard.

Activision Blizzard sendiri adalah pengembang dan penerbit beberapa permainan terkenal di dunia. Candy Crush, Overwatch dan Call of Duty adalah beberapa game yang berasal dari perusahaan ini.

Tidak hanya karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja, pimpinan Blizzard, Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga meninggalkan perusahaan.

Ini bukan kali pertama Microsoft melakukan pemangkasan karyawan. Beberapa waktu lalu, perusahaan ini juga sudah melakukan hal serupa dengan memutuskan hubungan kerja dengan ribuan karyawannya di berbagai divisi. Langkah ini diambil Microsoft untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Sayangnya, kali ini giliran karyawan di divisi gaming yang menjadi korban. Padahal, industri gaming sendiri sedang naik daun dan mengalami pertumbuhan pesat. Selain itu, dengan ditinggalkannya pimpinan Blizzard, Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para gamers.

Namun, CEO Microsoft Gaming Phil Spencer menegaskan bahwa langkah pemutusan hubungan kerja ini tidak akan mempengaruhi produk dan jasa yang disediakan. Ia berjanji akan terus berinvestasi dan berinovasi di bidang gaming untuk menyediakan pengalaman bermain yang lebih baik bagi para gamers di masa mendatang.

Pemilik Candy Crush Menjadi Korban PHK

Kabar dari Microsoft bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1900 karyawannya atau sekitar 8 persen dari seluruh divisi Gaming Microsoft, khususnya perusahaan Activision Blizzard.

Activision Blizzard sendiri adalah pengembang dan penerbit beberapa game terkenal di dunia. Candy Crush, Overwatch dan Call of Duty adalah beberapa game yang berasal dari perusahaan ini.

Tidak hanya karyawan yang terkena PHK, pemimpin Blizzard, Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga meninggalkan perusahaan.

Bagi pecinta game, tentu saja berita ini mengejutkan. Apalagi game-game seperti Candy Crush, Overwatch dan Call of Duty sangat populer di kalangan gamer. PHK ini diperkirakan akan berdampak pada pengembangan game-game tersebut ke depannya.

Sementara itu, langkah PHK yang diambil Microsoft diyakini sebagai upaya untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi. Meski demikian, keputusan ini tetap saja kontroversial mengingat Activision Blizzard merupakan salah satu aset berharga Microsoft dalam industri gaming.

Microsoft sebaiknya segera menyusun strategi untuk meredam kekhawatiran para gamer dan menjaga kepercayaan publik. Mereka perlu meyakinkan bahwa langkah PHK ini tidak akan berpengaruh signifikan pada kualitas game-game Activision Blizzard ke depannya. Jika tidak, popularitas game-game tersebut dapat menurun dan berimbas pada pendapatan Microsoft secara keseluruhan.

Apa Yang Terjadi Pada Divisi Gaming Microsoft?

Microsoft melakukan pemotongan karyawan dalam divisi Gaming-nya. Reuters melaporkan, Jumat (26/1), Microsoft harus memberhentikan 1.900 karyawan atau 8 persen dari seluruh divisi Microsoft Gaming, terutama di perusahaan Activision Blizzard.

Activision Blizzard sendiri adalah pengembang dan penerbit beberapa game terkenal di dunia. Candy Crush, Overwatch, dan Call of Duty adalah beberapa game yang berasal dari perusahaan ini.

Bukan hanya karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja, pemimpin Blizzard, Mike Ybarra, dan Chief Design Officer Allen Adham juga meninggalkan perusahaan.

Pemotongan karyawan ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional perusahaan dan meningkatkan efisiensi. Hal ini tentu berdampak pada divisi gaming Microsoft. Banyak proyek yang ditunda atau dibatalkan sama sekali.

Sayangnya, langkah ini diambil Microsoft untuk bersaing dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Google dan Meta yang melakukan pemotongan biaya di awal tahun ini. Meskipun langkah ini diperlukan, tentu berdampak pada banyak orang. Semoga langkah selanjutnya Microsoft bisa lebih mempertimbangkan kondisi para karyawannya.

Conclusion

Jadi begitulah, kawan. Microsoft memang melakukan pembersihan besar-besaran di awal tahun ini. Meskipun divisi permainan mereka yang kena imbasnya, tapi ini bukan berarti mereka akan berhenti berinovasi di bidang gaming. Kita tunggu saja bagaimana langkah selanjutnya dari raksasa teknologi ini. Yang pasti, ini baru permulaan dari sebuah babak baru bagi Microsoft.

Akankah iPhone Layar Lipat Diluncurkan Tahun Ini? Rencana Apple untuk Ponsel Lipat

Hei, apakah kamu seorang penggemar produk Apple yang sangat menunggu peluncuran iPhone lipat? Kamu pasti penasaran apakah Apple akan merilis iPhone Flip, iPhone Fold, atau smartphone lipatnya sendiri tahun ini. Analis kredibel sebelumnya berharap bahwa iPhone lipat mungkin akan segera dirilis, setidaknya tahun ini. Ming-Chi Kuo, misalnya, adalah analis populer yang sebelumnya berharap produk pertama Apple dengan layar lipat mungkin meluncur pada 2024. Namun, ia segera merevisi prediksinya. Dikutip dari Tom’s Guide, setidaknya produk lipat pertama Apple akan tersedia paling cepat pada 2025.

Apakah iPhone Lipat Akan Diluncurkan Tahun Ini?

Apakah iPhone Lipat Akan Diluncurkan Tahun Ini? Rencana Apple untuk Ponsel Lipat

Tahun ini, merek ponsel Android berlomba-lomba meluncurkan ponsel lipat flagship mereka, tetapi Apple masih diam. Apakah ada harapan bahwa Apple akan merilis iPhone Flip, iPhone Fold, atau ponsel lipatnya sendiri tahun ini?

Analis colok12 kredibel berharap bahwa iPhone lipat mungkin akan segera dirilis, setidaknya tahun ini. Ming-Chi Kuo, misalnya, adalah analis populer yang sebelumnya berharap produk pertama Apple dengan layar lipat akan debut pada 2024.

Namun, ia segera merevisi prediksinya. Dikutip dari Tom’s Guide, setidaknya produk lipat pertama Apple akan tersedia paling cepat pada 2025.

Apa yang dikatakan rumor

Beredar rumor bahwa Apple sedang mengerjakan iPhone lipat. Beberapa sumber mengklaim telah melihat prototipe awal. Rumor mengatakan iPhone lipat ini akan diluncurkan pada 2021 atau 2022, meskipun Ming-Chi Kuo percaya 2023 adalah target peluncuran yang lebih realistis.

Terlepas dari rumor, Apple belum mengumumkan rencana apa pun untuk iPhone lipat. CEO Apple Tim Cook pernah mengatakan Apple tertarik pada teknologi lipat, tetapi khawatir masalah seperti daya tahan baterai dan keawetan layar masih perlu diselesaikan. Jadi, kemungkinan iPhone lipat masih jauh.

Apa artinya ini bagi Anda

Jika Anda menginginkan iPhone lipat segera, Anda mungkin kecewa. Tetapi jika Apple benar-benar merilis perangkat semacam itu, mereka akan memastikan kualitas dan pengalaman pengguna terbaik. Sebaiknya bersabar dan nikmati iPhone non-lipat terkini. Atau, pertimbangkan pindah ke ponsel Android lipat sementara menunggu. Pilihan ada di tangan Anda!

Analis Ramalkan iPhone Lipat Baru Dirilis Pada 2025

Banyak analis terpercaya berharap bahwa iPhone lipat akan segera dirilis, setidaknya tahun ini. Ming-Chi Kuo, misalnya, adalah analis populer yang sebelumnya berharap produk pertama Apple dengan layar lipat akan debut pada 2024.

Namun, dia segera merevisi prediksinya. Dikutip dari Tom’s Guide, setidaknya produk lipat pertama Apple akan tersedia paling cepat pada 2025.

Analis memperkirakan peluncuran iPhone lipat baru pada 2025

Menurut Kuo, Apple masih berada di tahap awal pengembangan perangkat lipat dan kemungkinan akan memerlukan beberapa tahun lagi untuk menyelesaikan desain dan ketersediaan komersial. Dia percaya bahwa iPhone flip atau iPhone fold pertama akan diluncurkan pada 2023 paling cepat, tetapi kemungkinan besar pada 2025.

Hal ini karena Apple biasanya menunggu sampai teknologi cukup matang dan dapat diandalkan sebelum menggabungkannya ke dalam produk utama seperti iPhone. Apple juga perlu waktu untuk menyempurnakan desain uniknya sendiri untuk perangkat lipat dan memastikan pengalaman pengguna yang sangat baik.

Jadi, meskipun pesaing Android mempercepat peluncuran ponsel lipat flagship mereka, Apple kemungkinan akan tetap bersabar. Apple tidak akan gegabah merilis iPhone flip atau fold sampai yakin dapat menyediakan pengalaman premium yang diharapkan pengguna setia Apple.

Mengapa Apple Masih Diam Soal Ponsel Lipat?

Mengapa Apple Masih Diam Tentang Ponsel Lipat?

Apple selalu bergerak perlahan dalam menerapkan teknologi baru pada produknya. Mereka lebih suka menunggu sampai teknologi benar-benar matang dan siap untuk diterapkan pada skala massal sebelum meluncurkannya. Hal ini juga berlaku untuk ponsel lipat.

Sementara merek ponsel Android bersaing untuk meluncurkan ponsel lipat andalan mereka, Apple masih diam. Tapi, apakah ada harapan bahwa Apple akan merilis iPhone Flip, iPhone Fold, atau ponsel lipatnya sendiri tahun ini?

Analis kredibel sebelumnya berharap bahwa iPhone lipat mungkin segera dirilis, setidaknya tahun ini. Ming-Chi Kuo, misalnya, adalah analis terkenal yang sebelumnya berharap produk pertama Apple dengan layar lipat mungkin debut pada 2024.

Namun, ia segera merevisi prediksinya. Dikutip dari Tom’s Guide, setidaknya produk lipat pertama Apple baru akan tersedia paling cepat pada 2025.

Jadi, mengapa Apple masih diam tentang ponsel lipat? Ada beberapa alasan:

  1. Apple ingin memastikan bahwa teknologi layar lipat benar-benar matang sebelum menerapkannya pada iPhone. Layar yang mudah pecah atau rusak dapat merusak pengalaman pengguna.
  2. Biaya produksi ponsel lipat masih sangat mahal. Apple biasanya menunggu hingga komponen menjadi lebih murah sebelum meluncurkan produk baru.
  3. Pasar masih terbatas. Penjualan ponsel lipat masih relatif kecil. Apple mungkin menunggu permintaan yang lebih besar sebelum meluncurkan iPhone lipat.
  4. Mereka mungkin sedang mengembangkan desain ponsel lipat yang benar-benar inovatif. Kita tahu Apple suka melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Jadi, kemungkinan besar mereka sedang

Fitur Dan Desain Yang Diharapkan Dari iPhone Lipat

Sejak ponsel lipat pertama diluncurkan, banyak orang bertanya-tanya kapan Apple akan merilis iPhone lipat. Sayangnya, belum ada tanda-tanda bahwa hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Meskipun beberapa analis terkemuka percaya bahwa produk lipat pertama Apple mungkin diluncurkan pada 2024, analis populer Ming-Chi Kuo baru-baru ini merevisi prediksinya. Menurut Tom’s Guide, produk lipat Apple yang pertama paling cepat akan tersedia pada 2025.

Jika dan ketika iPhone lipat diluncurkan, apa yang bisa kita harapkan dari fitur dan desainnya? Berikut adalah beberapa kemungkinan:

Layar lipat fleksibel

iPhone lipat kemungkinan akan menggunakan layar OLED lipat fleksibel, mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold. Ini akan memungkinkan iPhone dilipat hampir menjadi dua, sementara layarnya tetap utuh.

Dua layar

Ketika dibuka, iPhone lipat mungkin akan memiliki layar utama besar dan layar sekunder kecil di bagian luar untuk notifikasi dan kontrol dasar. Ini akan memberikan pengalaman multitasking yang lebih baik.

Kamera pop-up

Untuk menghemat ruang, kamera selfie iPhone lipat mungkin akan menggunakan mekanisme pop-up. Ini akan memungkinkan layar penuh tanpa adanya pilihan lambang kamera selfie.

Harga mahal

Seperti ponsel lipat lainnya, iPhone lipat kemungkinan akan memiliki harga yang sangat mahal, mungkin $1.500 atau lebih. Ini karena biaya komponen seperti layar lipat fleksibel dan mekanisme engsel yang rumit.

Meskipun masih belum jelas kapan atau bahkan apakah iPhone lipat akan diluncurkan, tetapi jika hal itu terjadi, kemungkinan akan memiliki sejumlah fitur dan spesifikasi menarik. Kita hanya perlu bersabar dan melihat

Kapan iPhone Lipat Benar-Benar Dirilis? Prediksi Dan Spekulasi

Jadi, kapan iPhone lipat akan benar-benar diluncurkan? Prediksi dan Spekulasi

Sejauh ini, analis dan sumber kredibel percaya bahwa peluncuran iPhone lipat masih jauh. Ming-Chi Kuo, analis terkenal, awalnya berharap produk lipat pertama Apple akan debut pada 2024. Namun, ia segera merevisi prediksinya. Menurut Tom’s Guide, setidaknya produk lipat pertama Apple akan tersedia paling cepat pada 2025.

Teknologi dan rancangan

Apple selalu berhati-hati dalam mengadopsi teknologi baru. Mereka baru akan meluncurkan produk jika yakin teknologinya sudah matang dan siap untuk pengguna. Saat ini, layar lipat masih relatif baru, mahal, dan rentan pecah. Apple mungkin perlu beberapa tahun lagi untuk menyempurnakan teknologi dan rancangan iPhone lipat agar sesuai dengan standar kualitas dan keandalan mereka.

Strategi peluncuran

Apple juga terkenal dengan strategi peluncuran yang hati-hati. Mereka biasanya tidak terburu-buru mengejar kompetitor. Sebaliknya, Apple lebih suka menunggu sampai pasar siap dan meluncurkan produk yang benar-benar inovatif. Jadi, meskipun ponsel lipat Android sudah banyak, Apple mungkin masih menunggu momentum yang tepat untuk meluncurkan iPhone lipat.

Harga

Harga produk lipat saat ini masih sangat mahal, bahkan bagi Apple. Untuk dapat menjual iPhone lipat dengan harga yang masuk akal dan terjangkau bagi banyak orang, Apple perlu menunggu biaya komponen seperti layar lipat menjadi lebih murah.

Jadi, kemungkinan iPhone lipat tidak akan segera hadir tahun ini atau bahkan tahun depan. Kita harus bersabar dan menunggu Apple meluncurkannya pada waktunya, dengan cara yang benar-benar mengubah permainan, seperti

Conclusion

Jadi, apakah Apple akan meluncurkan iPhone lipat tahun ini? Sayangnya, kemungkinan besar tidak. Para analis kredibel seperti Ming-Chi Kuo awalnya berharap produk lipat pertama Apple akan diluncurkan paling cepat tahun 2024, tetapi dia segera merevisi prediksinya. Menurut Tom’s Guide, produk lipat pertama Apple paling cepat akan tersedia tahun 2025.

Walaupun begitu, jangan berkecil hati. Apple mungkin lambat dalam meluncurkan teknologi baru, tapi mereka selalu melakukannya dengan cara yang tepat. Seperti kata pepatah, “lambat tapi pasti.” Jadi duduklah dengan tenang dan nikmati iPhone non-lipatmu saat ini. Saat waktunya tiba, kamu pasti akan diberi kejutan menarik oleh Apple. Sampai saat itu tiba, selamat menikmati apa yang ada di hadapanmu saat ini!

Gak Nyangka, Ternyata Banyak Fanboy iPhone Pakai Produk Xiaomi

Pernah mendengar seorang fanboy Apple yang menggunakan produk Xiaomi? Anda mungkin akan terkejut, tapi ternyata tidak semua pemilik iPhone menggunakan produk ekosistem Apple. Terungkap dalam diskusi IoT Ecological Partner Conference 2023, para fanboy iPhone merupakan pengguna utama ekosistem internet of things (IoT) milik Xiaomi.

Jumlahnya pun tidak sedikit. Dikutip dari Gizmochina, setidaknya 45 persen pengguna Apple ternyata memiliki lebih dari lima perangkat pintar Xiaomi. Data ini menunjukkan bahwa ekosistem IoT Xiaomi dianggap sebagai salah satu platform dengan jumlah konsumen terbesar.

Fanboy iPhone Ternyata Suka Produk Xiaomi

Fanboy iPhone Ternyata Suka Produk Xiaomi

Kenapa memilih produk Xiaomi?

Ternyata bukan cuma kamu Pakong188 yang punya iPhone tapi juga pakai Mi Band, Mi Smart Speaker, atau Mi Robot Vacuum. Rupanya banyak fanboy iPhone yang juga menggunakan beragam produk pintar keluaran Xiaomi.

Alasannya sederhana, harga produk Xiaomi lebih terjangkau dibandingkan dengan produk serupa dari Apple. Dengan budget terbatas, Anda bisa mendapatkan banyak perangkat canggih sekaligus untuk melengkapi rumah pintar impian.

Produk Xiaomi juga dikenal memiliki desain yang stylish dan fungsional, persis seperti iPhone. Jadi, meski beda merk, kesannya tetap matching dan tidak mengurangi gengsi Anda sebagai pengguna iPhone.

Selain itu, aplikasi dan sistem operasi yang digunakan perangkat Xiaomi mudah dipahami dan intuitif, sama seperti iOS. Jadi, meski baru pertama kali pakai, Anda bisa langsung jago mengoperasikannya.

Ekosistem terintegrasi

Dengan menggunakan berbagai perangkat Xiaomi, kamu bisa menikmati kemudahan berkat fitur ekosistem terintegrasinya. Misalnya, kamu bisa mengontrol Mi Robot Vacuum lewat Mi Smart Speaker. Atau matikan lampu dari Mi Smart Band. Semuanya terhubung dalam satu aplikasi Mi Home.

Pokoknya, meski kamu setia pakai iPhone, ternyata banyak produk Xiaomi yang bisa melengkapi kebutuhan gadget kamu. Jadi, jangan sungkan untuk mencoba dan menikmati kecanggihan produknya!

Data Survei Menunjukkan 45 Persen Pengguna Apple Pakai Lebih Dari 5 Perangkat Xiaomi

Data survei yang dilakukan Xiaomi menunjukkan 45 persen pengguna iPhone ternyata memiliki lebih dari 5 perangkat pintar buatan Xiaomi. Angka ini cukup fantastis mengingat Xiaomi dan Apple adalah dua perusahaan dengan ekosistem yang berbeda.

Alasan Utama

Beberapa alasan utama mengapa pengguna iPhone menggunakan produk Xiaomi adalah:

  • Harga terjangkau. Produk Xiaomi dikenal dengan harga yang kompetitif dan terjangkau untuk kantong konsumen Indonesia. Sebagian pengguna iPhone ingin menikmati teknologi canggih dengan anggaran terbatas, sehingga memilih perangkat Xiaomi sebagai pelengkap.

-Kualitas baik. Meski harga terjangkau, kualitas produk Xiaomi diakui baik dan mumpuni. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna iPhone yang menginginkan perangkat pintar dengan kualitas prima tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Produk Favorit

Beberapa produk Xiaomi yang menjadi favorit di kalangan pengguna iPhone adalah:

  • Smartphone. Terutama seri Redmi dan Poco yang harganya terjangkau namun memiliki spesifikasi mumpuni.
  • Perangkat rumah pintar. Seperti robot penyedot debu, lampu pintar, dan kamera keamanan. Harga yang kompetitif dengan kualitas yang baik menjadi alasan utama.
  • Produk gaya hidup. Seperti Mi Band, Mi Air Purifier, hingga Mi Electric Scooter. Produk-produk ini digemari karena membuat hidup lebih praktis dan menyenangkan.

Data ini mengindikasikan Xiaomi telah berhasil menembus pasar produk premium melalui pendekatan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik. Strategi ini terbukti tepat, mengingat banyak pengguna iPhone yang kini menjadi pelanggan setia ekosistem Xiaomi.

Mengapa Fanboy iPhone Memilih Produk Xiaomi?

Mengapa fanboy iPhone memilih produk Xiaomi? Ternyata alasannya cukup masuk akal.

1. Harga terjangkau

Gak bisa dipungkiri, produk Xiaomi memang dikenal dengan harga yang terjangkau. Sebagai pengguna iPhone yang biasanya harus mengeluarkan dana lebih untuk mendapatkan produk Apple, tentu harga Xiaomi yang lebih murah menjadi daya tarik tersendiri. Dengan harga yang lebih murah, Anda bisa mendapatkan lebih banyak perangkat pintar untuk melengkapi ekosistem IoT pribadi Anda.

Kualitas yang baik

Walaupun harganya murah, bukan berarti kualitas produk Xiaomi murahan. Sebaliknya, Xiaomi dikenal karena menghadirkan produk dengan kualitas yang baik dan spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau. Fitur dan spesifikasi perangkat Xiaomi sebanding atau bahkan melebihi produk kelas menengah dari merek lain. Bagi para fanboy iPhone, tentu saja faktor kualitas ini menjadi pertimbangan penting dalam memilih produk pelengkap ekosistem IoT mereka.

Desain yang stylish

Xiaomi juga dikenal karena selalu menghadirkan perangkat dengan desain yang stylish dan premium. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna iPhone yang biasanya mengedepankan desain dan tampilan produk. Dengan desain yang stylish, perangkat Xiaomi bisa menjadi pelengkap yang sesuai untuk melengkapi tampilan premium iPhone.

Ekosistem yang terintegrasi

Seperti Apple, Xiaomi juga memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan baik di mana berbagai perangkat dapat saling terhubung dan berkomunikasi. Hal ini memudahkan pengguna iPhone untuk menambahkan perangkat Xiaomi ke dalam ekosistem IoT mereka, karena kesalingterhubungan antar perangkat Xiaomi dan iPhone dapat berjalan dengan baik.

Fitur Dan Kualitas Produk Xiaomi Yang Disukai Fanboy Apple

Fanboy iPhone menyukai produk Xiaomi karena fitur dan kualitasnya yang mumpuni dengan harga terjangkau.

Kamera berkualitas tinggi

Xiaomi dikenal karena kamera smartphone-nya yang mumpuni dengan harga terjangkau. Misalnya Mi 11 Ultra yang dilengkapi kamera 108MP dan bisa merekam video 8K. Kualitas fotonya hampir menyamai iPhone terbaru dengan harga yang jauh lebih murah.

Baterai tahan lama

Baterai besar adalah salah satu keunggulan perangkat Xiaomi. Misalnya Poco X3 GT dengan baterai 5.000 mAh yang bisa bertahan hingga 2 hari dengan penggunaan normal. Hal ini sangat disukai oleh pengguna smartphone karena tidak perlu sering mengisi daya atau membawa power bank.

Performa mumpuni

Xiaomi juga terkenal karena menyediakan smartphone dengan prosesor dan RAM yang besar dan mumpuni untuk berbagai aktifitas berat seperti bermain game, streaming konten 4K, atau multitasking. Redmi K40 Gaming Edition misalnya, dilengkapi prosesor Snapdragon 888 dan RAM 12GB yang sanggup menjalankan game dengan grafis tinggi tanpa lag.

Harga terjangkau

Keunggulan terbesar Xiaomi adalah harga produknya yang sangat terjangkau. Xiaomi mampu menyediakan produk dengan spesifikasi dan fitur yang mumpuni dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produk sekelasnya. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama Xiaomi, termasuk bagi para pengguna iPhone. Mereka bisa mendapatkan “bang for the buck” dengan harga yang sangat kompetitif.

Ekosistem IoT Xiaomi Semakin Populer Di Kalangan Pengguna iPhone

Ternyata banyak fanboy iPhone yang menggunakan produk Xiaomi, lho. Data menunjukkan setidaknya 45 persen pengguna iPhone memiliki minimal lima perangkat pintar buatan Xiaomi. Angka ini menandakan ekosistem IoT Xiaomi semakin populer di kalangan pengguna iPhone.

Ekosistem IoT Xiaomi Semakin Populer Di Kalangan Pengguna iPhone

Ekosistem internet of things (IoT) Xiaomi ternyata diminati para pengguna iPhone. Mereka telah menjadikan Xiaomi sebagai salah satu platform IoT dengan jumlah pengguna terbesar. Hal ini menandakan ekosistem IoT Xiaomi semakin populer di kalangan pengguna iPhone.

Produk Xiaomi seperti Mi Robot Vacuum-Mop, Mi Smart Sensor Set, dan Mi Smart Plug sangat membantu dalam mengontrol perangkat rumah pintar. Dengan aplikasi Mi Home, Anda dapat mengontrol semua perangkat Xiaomi dalam satu tempat. Tak heran produk Xiaomi diminati para fanboy iPhone.

Harga Xiaomi yang terjangkau merupakan salah satu alasan mengapa produknya laku di pasaran. Dengan harga yang lebih murah dibanding produk sejenis, kualitasnya tetap terjaga. Tak heran para pengguna iPhone tertarik beralih ke produk Xiaomi.

Fitur-fitur canggih yang ditawarkan Xiaomi juga menjadi daya tarik tersendiri. Seperti robot pembersih yang bisa menyapu dan mengepel secara otomatis, lalu Mi Band yang bisa melacak aktivitas fisik harian. Semua fitur ini membuat Xiaomi semakin diminati pengguna iPhone.

Dengan semakin banyaknya pengguna iPhone yang beralih ke produk Xiaomi, dapat dipastikan ekosistem IoT Xiaomi akan semakin populer di masa mendatang. Xiaomi pun berpotensi menjadi pemimpin pasar di segmen ini.

Conclusion

Jadi kamu, para fanboy iPhone, jangan malu untuk mengakui kalau kamu juga pakai produk Xiaomi. Toh kamu bukan satu-satunya, ternyata banyak juga yang seperti kamu. Dengan harga yang terjangkau tapi kualitas yang oke, wajar aja kalo kamu jatuh cinta sama produk-produk pintar Xiaomi. Meski iPhone tetap nomor satu di hati, produk Xiaomi bisa jadi pelengkap yang sempurna untuk mewujudkan rumah pintar impian kamu. Jadi, tetap cintai iPhone Anda, tapi jangan lupa cintai juga Xiaomi! Siapa tahu suatu hari nanti bakal ada kolaborasi iPhone x Xiaomi. Kan seru tuh!

Apple A17 Pro, Chipset 3nm Pertama di Dunia Untuk iPhone 15 Pro

Kamu pasti penasaran banget sama iPhone 15 Pro yang bakal diluncurkan Apple tahun depan, kan? Nah, acara peluncurannya gak cuma bakal jadi panggung perdana iPhone 15 Series saja, tapi juga jadi ajang pamer chipset terbaru buatan Apple, yaitu Apple A17 Pro. Chipset ini bakal jadi mesin utama dari dua varian iPhone paling mutakhir, iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max.

Keunggulan Chipset Apple A17 Pro 3nm

Apple A17 Pro merupakan chipset terbaru buatan Apple yang akan memperkuat performa iPhone 15 Pro series. Chipset ini dibangun dengan teknologi 3nm, yang berarti ukuran transistornya lebih kecil dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini memungkinkan A17 Pro untuk memberikan kecepatan proses yang lebih tinggi dan konsumsi daya yang lebih efisien.

Dengan proses produksi 3nm, A17 Pro mampu menampung lebih banyak transistor dalam satu chip. Apple mengklaim bahwa A17 Pro memiliki performa 50% lebih cepat dan efisiensi energi 30% lebih baik dibandingkan A16 Bionic. Chipset ini juga dilengkapi dengan kemampuan AI baru yang dapat memperkuat fitur kamera, pemindaian sidik jari, dan lainnya.

A17 Pro dikembangkan secara eksklusif oleh Apple bekerja sama dengan TSMC. Kerja sama ini memungkinkan Apple untuk mendapatkan chipset dengan teknologi terbaru lebih dulu daripada produsen lain. Hal inilah yang membuat performa iPhone selalu unggul dibandingkan smartphone Android lainnya.

Dengan A17 Pro sebagai mesin utamanya, Anda dapat menikmati pengalaman bermain game, foto, dan video editing yang luar biasa pada iPhone 15 Pro series. Teknologi 3nm yang digunakan juga membuat baterai iPhone 15 Pro series bisa bertahan lebih lama. A17 Pro merupakan bukti komitmen Apple dalam menghadirkan inovasi dan keunggulan di setiap generasi iPhone.

Perbandingan A17 Pro Dengan Chipset Sebelumnya

Chipset Apple A17 Pro yang ditenagai oleh prosesor 3nm pertama di dunia ini membuat performa iPhone 15 Pro series jadi lebih cepat deposlot dan hemat daya.

Kinerja grafis lebih kuat

A17 Pro dilengkapi GPU 5-core baru yang menjanjikan performa grafis hingga 50% lebih kuat dibanding A16 Bionic di iPhone 14 Pro. Kamu bisa main game dengan grafis yang lebih detail atau mengedit video 4K dengan lebih lancar.

Kamera lebih cerdas

Image Signal Processor (ISP) baru di A17 Pro memproses data dari kamera dengan lebih cepat. Fitur-fitur seperti Night mode dan Deep Fusion jadi lebih cekatan menghasilkan foto dengan kualitas studio. Kamera selfie TrueDepth 12MP di iPhone 15 Pro juga didukung ISP baru ini untuk hasil foto selfie yang lebih natural.

AI lebih pintar

A17 Pro menggunakan arsitektur baru yang ditujukan untuk AI. Chipset ini memiliki 16-core Neural Engine untuk melakukan 15,8 triliun operasi AI per detik. Fitur-fitur AI canggih seperti pengenalan wajah atau Live Text (pengenalan teks di foto) jadi lebih akurat dan cepat.

Hemat daya

Dengan dibuat menggunakan prosesor 3nm, A17 Pro jadi lebih hemat energi. Anda dapat menikmati performa tinggi iPhone 15 Pro lebih lama sebelum membutuhkan pengisian daya.

A17 Pro benar-benar chipset paling canggih yang pernah ada di iPhone. Performa dan AI-nya yang superior membuat pengalaman menggunakan iPhone seri 15 Pro jadi lebih mumpuni dan intuitif. Teknologi 3nm yang diterapkan di A17 Pro juga jadi bukti kemampuan inovasi Apple di bidang chipset.

Kapan Peluncuran iPhone 15 Pro Dengan A17 Pro?

Kabar baiknya, Anda tidak perlu menunggu lama untuk bisa mendapatkan iPhone 15 Pro dengan chipset Apple A17 Pro 3nm pertama di dunia ini. Pasalnya, Apple diperkirakan akan meluncurkan duo iPhone 15 Pro ini pada ajang Apple Event September 2023 mendatang.

Peluncuran Perdana di Apple Event

Seperti yang sudah menjadi tradisi, Apple selalu menggelar ajang Apple Event setiap bulan September. Acara ini ditujukan untuk memperkenalkan produk-produk terbaru dari Apple, termasuk iPhone terbaru. Nah, untuk tahun 2023 ini diperkirakan Apple Event akan diadakan pada tanggal 12 September 2023.

Di acara ini, Apple akan secara resmi merilis iPhone 15 Series yang terdiri dari iPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max. Dua model terakhir inilah yang akan dibekali dengan chipset Apple A17 Pro 3nm yang super canggih. Dengan diluncurkannya A17 Pro, Anda dapat menikmati performa dan efisiensi baterai yang jauh lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

Setelah diluncurkan di Apple Event, biasanya penjualan iPhone baru akan dibuka pada hari Jumat minggu yang sama atau Jumat berikutnya. Artinya, Anda bisa mulai memesan iPhone 15 Pro dengan A17 Pro pada 16 atau 23 September 2023. Pengiriman perdana pun akan dimulai sepekan setelahnya.

Jadi, bersiaplah untuk menyambut kedatangan iPhone paling canggih sepanjang masa dengan chipset 3nm pertama di dunia, Apple A17 Pro! Performa dan efisiensi baterainya pasti akan membuat Anda terkagum-kagum.

Mengenal Apple A17 Pro: Chip 3nm Pertama | ‘Otaknya’ iPhone 15 Pro

Apple A17 Pro adalah prosesor baru buatan Apple yang menjadi ‘otak’ dari iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Chipset ini dibuat dengan teknologi 3nm, yang berarti ukuran transistornya hanya 3 nanometer. Hal ini membuat A17 Pro menjadi chipset 3nm pertama di dunia yang digunakan di ponsel pintar.

Prosesor ini dikembangkan secara eksklusif oleh Apple bekerja sama dengan TSMC, produsen chipset asal Taiwan. Kerja sama kedua perusahaan ini menjadikan A17 Pro satu-satunya chipset 3nm yang ada di smartphone tahun ini.

Performa Mumpuni

Dengan teknologi 3nm, A17 Pro menjanjikan performa yang jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan A16 Bionic di iPhone 14 Pro. Prosesor baru ini diperkirakan memiliki kecepatan clock hingga 3,2 GHz dan memiliki CPU 6 inti dan GPU 5 inti. Hal ini tentunya akan mendukung iPhone 15 Pro dalam melakukan berbagai tugas berat seperti mengedit video 4K, main game dengan grafis tinggi, hingga augmented reality (AR) yang canggih.

Kecerdasan Buatan (AI) Semakin Canggih

Selain kecepatan yang tinggi, A17 Pro juga dilengkapi dengan Neural Engine generasi terbaru yang memungkinkan kecerdasan buatan di iPhone 15 Pro semakin canggih. Chipset ini diperkirakan mampu melakukan 15,8 triliun operasi per detik untuk memproses data AI dan ML. Hal ini tentunya akan mendukung fitur-fitur seperti deteksi objek yang lebih akurat, pengenalan wajah yang lebih cepat, dan AR yang lebih realistis.

Dengan spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki Apple A17 Pro, tak heran jika harga iPhone 15 Pro diprediksi akan lebih mahal dari pendahulunya. Namun, kita masih harus menunggu peluncuran resmi iPhone 15 pada akhir tahun ini untuk mengetahui seberapa canggih dan mahalnya smartphone premium terbaru Apple ini.

Conclusion

Dengan chipset A17 Pro yang mampu mendukung kemampuan komputasi dan rendering grafis yang lebih cepat, Anda dapat menikmati pengalaman bermain game mobile yang lebih mulus di iPhone 15 Pro. Teknologi 3nm yang diterapkan di A17 Pro juga membuat baterai iPhone 15 Pro bisa bertahan lebih lama. Anda jadi bisa menikmati pengalaman menonton video di layar OLED 6,7 inci selama berjam-jam tanpa perlu mengkhawatirkan daya tahan baterai.

Apple A17 Pro merupakan bukti komitmen Apple untuk selalu menghadirkan inovasi terbaik di setiap produknya. Dengan kemampuan yang dimiliki A17 Pro, kamu pasti bakal betah menikmati pengalaman berselancar, bermain game, hingga menonton video di iPhone 15 Pro. Yuk tingkatkan pengalaman mobile kamu dengan kecepatan dan kemampuan komputasi yang tinggi dari iPhone 15 Pro.