Awas! Malware Berhasil Bobol 36 Juta Data Pengguna Roblox | Canva & ChatGPT Ikut Jadi Korban

Bayangkan kamu sedang asyik main game online atau ngobrol dengan chatbot AI favorit, tiba-tiba data pribadi kamu dicuri hacker jahat. Kedengarannya menyeramkan kan? Sayangnya, hal seperti ini sudah terjadi pada jutaan pengguna Roblox, Canva, dan ChatGPT baru-baru ini. Ternyata, situs dan aplikasi populer yang kelihatannya aman itu rentan disusupi malware yang mencuri data pengguna. Dalam penemuan terbaru Kaspersky, 34 juta data login dan password pengguna Roblox telah dicuri malware dalam 3 tahun terakhir. Data-data ini kemudian dijual di dark web. Tidak hanya itu, 1,1 juta data aplikasi pengguna AI dan Canva juga dibobol. Bahkan, 664 ribu data login ChatGPT ikut dicuri. Senjata para peretas ini adalah malware bernama Infostealer yang dirancang khusus untuk mencuri data lewat phishing dan metode lain. Waspadalah, siapa tahu data pribadi kamu jadi target berikutnya!

Awas! Malware Berhasil Membobol 36 Juta Data Pengguna Roblox

Sasaran Cybercriminals

Roblox, platform game online populer, menjadi sasaran empuk bagi para peretas dunia maya. Selama 3 tahun terakhir, data login dan password 34 juta pengguna Roblox berhasil dibobol oleh malware dan bocor di dark web. Data ini kemudian dijual sebagai aset berharga.

AI dan Aplikasi Juga Tak Luput

Tidak hanya Roblox, sekitar 1,6 juta kredensial aplikasi pengguna (login dan password) dari situs AI dan Canva ternama juga dibobol oleh malware pencuri data. Selain itu, 664.000 login dan password pengguna ChatGPT juga dicuri. Juga ada 839.000 data aplikasi Grammarly yang dicuri oleh peretas dunia maya.

Infostealer, Senjata Ampuh Peretas

Senjata yang digunakan peretas dunia maya untuk melancarkan pencurian data ini adalah malware bernama Infostealer. Infostealer adalah malware khusus yang dirancang untuk mencuri data login pengguna dan password yang menginfeksi perangkat pribadi dan perusahaan melalui phishing dan metode lainnya.

Menurut Kaspersky, “Kredensial yang dicuri terkait dengan indoclubbing aktivitas infostealer, bentuk khusus malware yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna untuk meluncurkan serangan dunia maya, penjualan di dark web, atau kegiatan berbahaya lainnya,” kata Yuliya Novikova, Kepala Kaspersky Digital Footprint Intelligence.

Bahaya Malware Infostealer Yang Sudah Mencuri Data Jutaan Pengguna

Infostealer malware adalah ancaman serius bagi keamanan siber. Seperti yang ditemukan Kaspersky, infostealer telah berhasil mencuri data login dan kata sandi dari 34 juta pengguna Roblox selama 3 tahun terakhir. Data-data ini kemudian dijual di dark web sebagai aset berharga.

Mencuri Data dari Situs AI dan Aplikasi Terkenal

Bukan hanya itu, sekitar 1,16 juta kredensial aplikasi pengguna (login dan kata sandi) dari situs AI terkenal seperti Canva juga telah dicuri oleh infostealer. Selain itu, 664.000 login dan kata sandi pengguna ChatGPT juga dicuri. Ada juga 839.000 data aplikasi Grammarly yang dicuri oleh peretas.

Perlu diingat bahwa infostealer adalah malware khusus yang dirancang untuk mencuri data login pengguna dan kata sandi. Menurut Kaspersky, malware ini dirancang untuk mencuri data login pengguna dan kata sandi yang menginfeksi perangkat pribadi dan perusahaan melalui phishing dan metode lainnya.

### Waspada Terhadap Serangan Infostealer

“Kredensial yang dicuri terkait dengan aktivitas infostealer, bentuk malware khusus yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna untuk melakukan serangan siber, penjualan di dark web, atau kegiatan berbahaya lainnya,” kata Yuliya Novikova, Kepala Intelijen Jejak Digital Kaspersky.

Pengguna perlu waspada terhadap infostealer dan serangan phishing yang mencoba mencuri data pribadi. Pastikan untuk selalu berhati-hati saat membuka email, situs web, dan aplikasi. Jaga keamanan akun Anda dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor. Bersikaplah skeptis terhadap semua permintaan informasi pribadi dan hindari mengklik tautan atau lampiran yang tidak dikenali.

Selain Roblox, Canva Dan ChatGPT Juga Jadi Korban

Canva

Selain Roblox, 1,1 juta kredensial pengguna aplikasi (nama pengguna dan kata sandi) dari situs AI terkenal Canva telah disusupi oleh malware pencuri data. Malware yang sama digunakan untuk mencuri data dari Roblox. Data yang dicuri dari Canva termasuk nama pengguna, kata sandi, alamat email, nomor telepon, dan informasi pribadi lainnya dari pengguna.

ChatGPT

ChatGPT, salah satu AI chatbot paling populer saat ini juga menjadi korban. Sebanyak 664.000 nama pengguna dan kata sandi ChatGPT telah dicuri oleh peretas yang sama. ChatGPT adalah AI chatbot yang dikembangkan oleh Anthropic, PBC untuk membantu pengguna dengan pertanyaan dan percakapan sehari-hari. Sayangnya, data pengguna ChatGPT juga disusupi dan dijual di dark web.

Dengan masuk ke situs-situs tersebut, para peretas berhasil menyebarkan malware infostealer yang dirancang khusus untuk mencuri data pengguna seperti nama pengguna, kata sandi, alamat email, dan informasi pribadi lainnya. Data-data ini kemudian dijual di dark web sebagai aset berharga. Mengingat banyaknya situs dan aplikasi yang disusupi, pengguna harus selalu waspada dan memperkuat keamanan akun mereka. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap situs, aktifkan verifikasi dua langkah jika tersedia, dan awasi kartu kredit Anda untuk transaksi yang tidak Anda lakukan.

000 Data Pengguna Grammarly Ikut Dibajak

Bagi para pengguna Grammarly, berhati-hatilah! Data login dan kata sandi sekitar 4.000 pengguna Grammarly telah dicuri oleh peretas yang menggunakan malware bernama Infostealer. Malware ini dirancang khusus untuk mencuri data login pengguna dan kata sandi agar dapat melakukan serangan siber, penjualan di dark web, atau aktivitas jahat lainnya.

Infostealer berhasil menyusup ke perangkat pribadi dan perusahaan melalui phishing dan metode lainnya. Setelah berhasil masuk, malware ini akan mencuri data login dan kata sandi pengguna untuk disimpan atau dijual kepada pihak lain.### Berhati-hatilah Terhadap Phishing Email

Salah satu metode yang paling umum digunakan Infostealer untuk menginfeksi perangkat adalah melalui email phishing yang berpura-pura berasal dari Grammarly. Email ini berisi tautan atau lampiran berbahaya yang sebenarnya adalah malware.

Jika Anda menerima email mencurigakan yang mengatasnamakan Grammarly atau layanan lain yang Anda gunakan, jangan klik link atau buka lampirannya. Hapus saja email tersebut. Kemungkinan besar itu adalah upaya phishing untuk mendistribusikan Infostealer atau malware lainnya.

Periksa Riwayat Login Anda

Untuk berjaga-jaga, periksa riwayat login Grammarly Anda dan periksa apakah ada aktivitas login yang mencurigakan. Jika ya, segera ubah kata sandi Anda. Lakukan hal yang sama untuk layanan online lainnya seperti email, media sosial, dan perbankan.

Upaya pencegahan ini penting dilakukan mengingat banyaknya akun pengguna yang telah dicuri data loginnya, termasuk pengguna Grammarly. Walaupun jumlahnya relatif kecil, namun tetap saja berisiko jika data Anda ikut tercuri. Oleh karena itu, berhati-hatilah dan selalu waspada terhadap ancaman

FAQ Awas! Malware Berhasil Membobol 36 Juta Akun Roblox | Canva Hingga ChatGPT

Apakah data saya aman?

Sayangnya, kemungkinan data Anda telah dicuri oleh peretas. Menurut Kaspersky, sejak 3 tahun terakhir telah ada 34 juta data pengguna Roblox seperti data login dan kata sandi yang telah dikompromikan oleh malware dan bocor di dark web. Data ini kemudian dijual sebagai aset berharga.

Tidak hanya itu, sekitar 1,16 juta kredensial aplikasi pengguna (login dan kata sandi) dari situs AI terkenal dan Canva telah dikompromikan oleh malware pencuri data. Selain itu, 664.000 login dan kata sandi pengguna ChatGPT juga dicuri. Ada juga 839.000 data aplikasi Grammarly yang juga dicuri oleh cyber criminals.

Senjata cybercriminal untuk melakukan pencurian data ini adalah malware yang disebut Infostealer, yang merupakan malware khusus yang dirancang untuk mencuri data.

Menurut Kaspersky, malware ini dirancang untuk mencuri data login pengguna dan kata sandi yang menginfeksi perangkat pribadi dan perusahaan melalui phishing dan metode lainnya.

“Kredensial yang dicuri terkait dengan aktivitas infostealer, bentuk malware khusus yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna untuk melakukan serangan cyber, penjualan di dark web, atau kegiatan berbahaya lainnya,” kata Yuliya Novikova, Kepala Intelijen Digital Footprint Kaspersky.

Apa yang harus saya lakukan?

Pertama, periksa apakah Anda terdaftar sebagai pengguna Roblox, Canva, ChatGPT atau Grammarly. Jika ya, segera ganti kata sandi Anda. Kedua, aktifkan verifikasi dua faktor di semua akun online Anda jika tersedia. Ketiga, berhati-hatilah terhadap email phishing atau pesan yang mencoba memanipulasi Anda untuk memberikan kredensial atau informasi pribadi Anda.

Keempat, gunakan perangkat antivirus dan anti-malware yang

Conclusion

Nah, begitulah. Jadi intinya, jangan lengah ya. Sebagai pengguna internet, kita harus selalu waspada dan berhati-hati. Jaga data pribadi kamu, jangan sembarangan klik link atau buka file mencurigakan. Gunakan antivirus yang handal, dan rajin ganti password. Meski game online atau situs AI kelihatannya aman, tetap saja bisa jadi target peretas jahat. Jadi, selalu waspada dan berjaga-jaga. Dengan sikap bijak dan berhati-hati, kita bisa melindungi data pribadi dari akses ilegal. Nah, semoga artikel ini bisa membuka mata kita semua ya. Stay safe dan selamat berinternet!

OpenAI Memicu Gelombang Baru Serangan Siber Bertenaga AI

Kau pasti sudah mendengar tentang ChatGPT dari OpenAI yang sedang ramai dibicarakan orang kan? Nah, teknologi AI canggih seperti itu ternyata bisa disalahgunakan oleh para hacker lho. Microsoft dan OpenAI baru-baru ini mengungkapkan bahwa ChatGPT digunakan oleh hacker-hacker atau pemerintah asing untuk melancarkan serangan siber di beberapa negara, termasuk Rusia dan Korea Utara. Menurut mereka, kelompok-kelompok hacker ini punya kaitan dengan China, Rusia, Korea Utara, dan Iran. Gimana menurutmu? Apakah teknologi AI sehebat ChatGPT justru bisa jadi ancaman keamanan siber? Yuk kita bahas lebih lanjut di artikel ini!

OpenAI Memicu Serangan Siber Berbasis AI Baru

ChatGPT Digunakan untuk Serangan Siber

ChatGPT, alat generatif AI buatan OpenAI, telah disalahgunakan oleh para peretas atau peretas yang didukung pemerintah, terutama di Rusia dan Korea Utara, untuk melancarkan serangan siber mereka. Menurut Microsoft dan OpenAI, kelompok-kelompok ini memiliki hubungan dengan China, Rusia, Korea Utara, dan Iran.

Ancaman yang Lebih Canggih

Serangan siber AI ini jauh lebih canggih daripada serangan siber manual tradisional. Chatbots AI dapat berkomunikasi dengan manusia untuk mendapatkan informasi sensitif atau bahkan menyebarkan perangkat lunak berbahaya tanpa diketahui. Mereka dapat meniru gaya bahasa manusia dengan sangat baik sehingga sulit dibedakan dari interaksi manusia yang sesungguhnya.

Pencegahan Adalah Kuncinya

Untuk mencegah serangan siber AI di masa depan, penting bagi perusahaan teknologi untuk mengamankan alat AI mereka dengan lebih ketat dan melakukan pengujian keamanan yang lebih ketat. Pemerintah dan lembaga keamanan siber juga perlu meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap ancaman siber yang didukung AI ini dan melatih staf mereka untuk mendeteksi serangan AI.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko serangan siber AI di masa depan. AI memang membawa banyak manfaat bagi masyarakat, tetapi kita harus selalu waspada terhadap potensi bahayanya. Hanya dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa kemajuan AI digunakan untuk tujuan yang baik.

Hacker Di 4 Negara Menggunakan OpenAI Untuk Menyerang Dunia Siber

Tercatat, hacker atau peretas yang didukung pemerintah di Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Iran menggunakan alat AI generatif seperti ChatGPT untuk melancarkan serangan siber mereka. Menurut Microsoft dan OpenAI, kelompok-kelompok ini “memiliki hubungan dengan Tiongkok, Rusia, Korea Utara dan Iran,” kata Engadget.

Dengan berkembangnya teknologi AI seperti ChatGPT, para hacker dapat memanfaatkannya untuk tujuan jahat. Mereka dapat memprogram ulang ChatGPT untuk membuat pesan phishing yang terlihat sangat meyakinkan atau membuat malware baru yang lebih canggih. AI juga dapat digunakan untuk meniru gaya bahasa korban dan membuat serangan phishing atau spear-phishing lebih meyakinkan.

Ancaman nyata bagi keamanan siber

Penyalahgunaan AI untuk serangan dunia maya adalah ancaman keamanan siber yang sangat nyata. Seperti yang dikatakan ahli keamanan siber dan CEO Anthropic Dario Amodei, “Ada potensi bahwa teknologi seperti GPT-3 dapat digunakan untuk skala besar, serangan otomatis terhadap orang.”

Sebagai contoh, AI dapat digunakan untuk mengotomatiskan proses penciptaan situs web palsu dan akun media sosial palsu. Ini dapat membantu para pelaku kejahatan siber untuk melancarkan kampanye penipuan dan manipulasi opini. Kemajuan dalam AI generatif seperti ChatGPT dapat memungkinkan serangan dunia maya “serangan siber hipersonik” di masa depan.

Microsoft Dan OpenAI Menyebut Rusia, Korea Utara, China Dan Iran Terlibat

Rusia dan Korea Utara Menyerang

Microsoft dan OpenAI melaporkan bahwa kelompok yang berhubungan dengan Rusia dan Korea Utara telah menggunakan ChatGPT dan teknologi AI generatif lainnya untuk melancarkan serangan siber mereka.

Menurut Engadget, “kelompok-kelompok ini memiliki hubungan dengan China, Rusia, Korea Utara dan Iran.” Ini adalah contoh nyata dari bahaya potensial penyalahgunaan chatbot AI untuk serangan siber, seperti yang dikhawatirkan oleh banyak pakar keamanan siber.

Tindakan Pencegahan Perlu Diambil

Dengan semakin banyaknya negara yang mengembangkan kemampuan AI dan meningkatnya ketersediaan model AI generatif seperti ChatGPT, tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah penyalahgunaan teknologi AI untuk tujuan jahat.

Microsoft dan OpenAI menyarankan agar peneliti AI lebih berhati-hati dalam merancang, membangun, dan merilis model AI yang dapat disalahgunakan. Mereka juga mendesak platform teknologi untuk memperkuat keamanan dan privasi pengguna serta meningkatkan kesadaran akan ancaman siber yang memanfaatkan AI.

Dengan langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan yang tepat, kita dapat menikmati manfaat AI seperti ChatGPT sambil meminimalkan potensi bahayanya. Kita harus selalu ingat bahwa setiap teknologi dapat disalahgunakan, jadi keamanan siber dan privasi pengguna harus menjadi prioritas bersama kita ke depannya.

Bagaimana Hacker Menyalahgunakan ChatGPT Untuk Melakukan Serangan

Mengumpulkan Informasi Pribadi

Para hacker menggunakan ChatGPT untuk memperoleh informasi pribadi dari pengguna. Mereka mengajukan pertanyaan terbuka kepada bot untuk mendapatkan detail seperti tanggal lahir, nama panggilan, atau kota kelahiran pengguna. Meskipun ChatGPT dirancang untuk menolak memberikan informasi pribadi, para peretas berhasil memanipulasi bot dengan pertanyaan yang dirancang khusus untuk mengelabui sistem.

Phishing dan Scamming

Phishing dan penipuan adalah salah satu cara paling umum bagi hacker untuk menyalahgunakan ChatGPT. Mereka menggunakan bot untuk mengirim pesan yang terlihat sangat meyakinkan kepada calon korban. Pesan-pesan ini mungkin berisi tautan atau lampiran berbahaya yang dirancang untuk mencuri data pribadi atau menginfeksi perangkat korban dengan malware. Karena pesan berasal dari ChatGPT, kebanyakan orang tidak curiga dan lebih cenderung untuk mengklik tautan atau membuka lampiran.

Membuat Virus dan Malware

Beberapa hacker telah menemukan cara untuk memanfaatkan kemampuan ChatGPT dalam membangun kode sumber untuk membuat virus dan malware. Mereka memberi instruksi kepada bot untuk menghasilkan kode yang dirancang untuk melakukan serangan seperti menginfeksi sistem, mencuri data, atau mengambil alih kendali perangkat. Meskipun kode ini masih perlu dimodifikasi dan disempurnakan oleh hacker, hal ini memungkinkan mereka untuk dengan cepat menghasilkan malware dalam jumlah besar.

Penyusupan ke Jaringan

Beberapa hacker telah berhasil menggunakan ChatGPT untuk membobol jaringan dan sistem komputer. Mereka memanfaatkan kemampuan bot dalam membangun skrip dan kode untuk melakukan serangan seperti brute force, SQL injection, dan cross-site scripting. Skrip ini kemudian digun

Mengatasi Ancaman ChatGPT Dan AI Generatif Lainnya

Melawan Ancaman ChatGPT dan AI Generatif Lainnya

AI generatif seperti ChatGPT dapat dimanfaatkan oleh para peretas dan pemerintah untuk melancarkan serangan siber. Menurut Microsoft dan OpenAI, kelompok-kelompok ini memiliki kaitan dengan Cina, Rusia, Korea Utara, dan Iran. Mereka menggunakan alat AI generatif seperti ChatGPT untuk melancarkan serangan siber mereka.

Kita perlu waspada dan berhati-hati terhadap ancaman ini. Penting untuk memahami bahwa teknologi AI dapat digunakan untuk tujuan baik dan buruk. Kita tidak bisa menghentikan kemajuan teknologi, jadi kita harus siap menghadapi risiko dan bahaya yang mungkin timbul. ### Perlindungan Data dan Keamanan Siber

Perusahaan teknologi harus memperkuat sistem keamanan siber pakong188 dan perlindungan data mereka. Mereka perlu memastikan bahwa data dan sistem mereka aman dari akses yang tidak sah. Selain itu, mereka harus terus berinovasi untuk mengembangkan teknologi pencegahan dan deteksi serangan siber yang lebih canggih.

Pengguna juga harus berhati-hati dan waspada. Jangan pernah membagikan data sensitif atau kredensial akun Anda kepada siapa pun. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Aktifkan otentikasi dua faktor jika tersedia. Pelajari cara mengenali dan menghindari penipuan AI. Dengan bekerja sama, kita bisa membuat dunia ini lebih aman dari ancaman serangan siber AI.

Conclusion

Jadi, begitulah, para hacker di berbagai negara seperti Rusia dan Korea Utara mulai memanfaatkan kemajuan AI seperti ChatGPT untuk melancarkan serangan siber mereka. Walaupun teknologi AI luar biasa, kita harus waspada bahwa ada pihak-pihak yang menyalahgunakannya untuk tujuan jahat. Karena itu, kita semua harus berhati-hati dan waspada dengan ancaman baru ini. Dengan kesadaran dan kerja sama global, kita bisa memitigasi bahaya AI bagi masyarakat.

ChatGPT Menjadi Lebih Seperti Manusia dengan Mengingat Percakapan Sebelumnya

Kamu pasti pernah mengalami saat mengobrol dengan chatbot AI rasanya seperti mulai dari awal lagi tiap kali mulai ngobrol. Mereka nggak ingat siapa kamu atau apa yang sudah kamu tanyakan sebelumnya. Yah, masalah ini sedang diatasi OpenAI untuk ChatGPT mereka. Mereka lagi ngembangin fitur yang bisa bikin ChatGPT ingat isi percakapan sebelumnya dengan pengguna. Jadi percakapan berikutnya bisa lebih terhubung. Dengan ingatan konteks dari obrolan sebelumnya, nanti chatbot AI bisa jadi lebih mirip manusia. OpenAI terus berupaya bikin ChatGPT makin canggih, setara dengan Gemini milik Google yang baru saja rilis versi terbarunya.

Apa Itu ChatGPT?

Deskripsi Umum

ChatGPT adalah chatbot buatan OpenAI yang dirancang untuk berkomunikasi dengan manusia seperti manusia sungguhan. Chatbot ini dapat menjawab pertanyaan, memberikan informasi, dan bahkan berdebat dengan pengguna. Meskipun ChatGPT tidak secerdas manusia, kemampuannya yang terus berkembang membuat interaksi dengannya semakin alami.

Membangun Pemahaman Konteks

Salah satu kelemahan ChatGPT sebelumnya adalah ketidakmampuannya untuk mengingat detail penting dari percakapan sebelumnya dan menerapkannya pada pertanyaan saat ini. OpenAI memperbaiki kekurangan ini dengan mengembangkan fitur yang memungkinkan ChatGPT mengingat isi percakapan dengan pengguna, sehingga percakapan berikutnya menjadi lebih ‘terhubung’.

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

OpenAI juga terus memperluas kosa kata dan memperbaiki pemahaman bahasa ChatGPT agar dapat berkomunikasi lebih alami. ChatGPT kini mampu memahami bahasa sehari-hari, ungkapan informal, dan bahkan gaya bicara regional. Dengan pengetahuan bahasa yang makin kaya, ChatGPT dapat menjawab pertanyaan dengan lebih tepat dan akurat serta berinteraksi lebih lancar dengan pengguna.

Secara keseluruhan, peningkatan yang dilakukan OpenAI pada ChatGPT membuat chatbot ini semakin mirip dengan manusia. Meskipun ChatGPT masih jauh dari sempurna, kemajuannya yang pesat menunjukkan potensi AI dalam bidang komunikasi dan kecerdasan buatan pada umumnya.

Mengapa AI Seperti ChatGPT Sulit Terlihat Manusiawi

Ketika Anda berinteraksi dengan ChatGPT, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sedang berbicara dengan AI. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membuat ChatGPT sulit untuk terlihat seperti manusia.

Tidak adanya ingatan konteks

Salah satu kelemahan utama dari AI seperti ChatGPT adalah mereka tidak dapat mengingat konteks percakapan sebelumnya. Setelah percakapan selesai, semuanya akan kembali ke awal. Mereka tidak akan ingat siapa atau apa yang Anda tanyakan sebelumnya. Hal ini tentu saja tidak terjadi pada manusia. Kita dapat dengan mudah mengingat topik percakapan sebelumnya dan menerapkannya ke pertanyaan saat ini.

Kesulitan memahami bahasa alami

Meskipun ChatGPT cukup mahir dalam berkomunikasi, AI masih kesulitan memahami bahasa alami sepenuhnya. Mereka masih sulit memahami idiom, perumpamaan, dan gaya bahasa yang tidak harfiah. Hal ini dapat menyebabkan respon yang kaku dan tidak alami.

Kesulitan bereaksi secara alami

Reaksi ChatGPT masih terasa dipaksakan dan tidak alami. Meskipun AI dapat merespons pertanyaan dengan cepat, responnya masih terasa diproduksi secara mekanis. Tidak ada spontanitas dan kreativitas alami yang dimiliki manusia.

Dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan ini di masa depan, ChatGPT dapat menjadi lebih humanis dan alami. Tetapi untuk saat ini, masih ada celah yang harus diisi untuk bisa setara dengan kemampuan berkomunikasi manusia.

ChatGPT Kini Bisa Mengingat Percakapan Sebelumnya Agar Lebih Manusiawi

ChatGPT will recognize users

Salah satu kekurangan dari mengobrol dengan AI adalah bahwa semuanya akan kembali ke awal ketika percakapan berakhir. Mereka tidak akan mengingat siapa atau apa yang Anda tanyakan sebelumnya.

Nah, OpenAI memperbaiki celah ini, di mana Situs Togel Terpercaya kemudian AI akan mengingat detail penting dari percakapan sebelumnya dan menerapkan konteks itu ke pertanyaan saat ini. ChatGPT akan mulai mengenali pengguna berdasarkan sejarah percakapan sebelumnya. AI akan menyimpan informasi tentang topik dan preferensi percakapan Anda sebelumnya untuk membuat percakapan berikutnya lebih relevan.

Membangun koneksi yang lebih dalam

Dengan mengingat percakapan sebelumnya, ChatGPT dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan pengguna. AI tidak lagi melupakan konteks percakapan dan dapat merespons pertanyaan pengguna dengan lebih baik. ChatGPT juga dapat mengingatkan pengguna tentang topik atau pertanyaan sebelumnya yang belum terselesaikan. Hal ini membuat ChatGPT tampak lebih manusiawi dan membantu mengurangi frustasi pengguna.

Tetap ada batasannya

Meskipun ChatGPT kini dapat mengingat beberapa percakapan sebelumnya, AI masih jauh dari sempurna. ChatGPT hanya dapat mengingat detail yang dianggap penting untuk konteks saat ini. AI juga tidak dapat menyimpan informasi jangka panjang atau membangun pemahaman mendalam tentang pengguna.

Namun, kemampuan ChatGPT untuk membangun koneksi antar percakapan adalah langkah besar menuju AI yang lebih cerdas dan humanis. OpenAI terus berinovasi untuk menghadirkan ChatGPT yang cerdas, sopan, dan empatik kepada pengguna.

Bagaimana Cara ChatGPT Mengingat Konteks Percakapan

Mempelajari Detail Sebelumnya

Dengan fitur baru ini, ChatGPT dapat mengingat detail penting dari percakapan sebelumnya dan menerapkannya ke pertanyaan saat ini. Sebagai contoh, jika Anda bertanya kepada ChatGPT tentang film favorit Anda dalam percakapan pertama, AI ini akan mengingat jawaban Anda. Dalam percakapan berikutnya, jika Anda bertanya rekomendasi film, ChatGPT dapat merekomendasikan film-film sejenis dengan film favorit yang telah Anda sebutkan sebelumnya.

Menjaga Konteks Percakapan Tetap Relevan

Dengan mengingat konteks percakapan, ChatGPT dapat membuat percakapan menjadi lebih masuk akal dan relevan. Chatbot tidak akan melupakan topik pembicaraan atau detail penting yang telah dibahas, sehingga percakapan akan terasa lebih natural layaknya berinteraksi dengan manusia. Fitur ini membuat ChatGPT semakin canggih, setara dengan chatbot Gemini milik Google yang baru dirilis.

Tetap Diperbarui dan Ditingkatkan

OpenAI terus berupaya memperbarui dan meningkatkan ChatGPT agar semakin mirip dengan manusia. Dengan menambahkan fitur seperti mengingat konteks percakapan, ChatGPT diharapkan dapat berinteraksi dengan pengguna secara lebih personal. Meskipun ChatGPT masih jauh dari manusia, kemajuan ini membawa harapan bahwa suatu hari nanti, chatbot akan mampu berkomunikasi layaknya manusia.

Mengapa Kemampuan Mengingat Penting Agar ChatGPT Lebih Manusiawi

Memahami Konteks Lebih Baik

Dengan mengingat percakapan sebelumnya, ChatGPT dapat memahami konteks lebih baik saat berinteraksi dengan pengguna. Chatbot tidak perlu mulai dari awal setiap kali diajak bicara. Ia dapat menghubungkan pertanyaan saat ini dengan informasi yang telah dibagikan sebelumnya. Hal ini akan membuat percakapan terasa lebih alami dan terhubung.

Menjawab Pertanyaan dengan Lebih Akurat

Saat ChatGPT ingat detail penting dari percakapan lampau, ia dapat menggunakan konteks tambahan itu untuk menjawab pertanyaan dengan lebih akurat. Misalnya, jika sebelumnya Anda telah berbagi informasi tentang hobi dan minat Anda, ChatGPT dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan rekomendasi yang lebih personalized saat berikutnya. Tanpa ingatan percakapan sebelumnya, ChatGPT harus selalu memulai dari awal dan memberikan jawaban yang lebih umum.

Membuat Pengalaman Pengguna Lebih Personal

Dengan mengingat detail dari percakapan lampau, ChatGPT dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan pengguna. Chatbot ini bisa mengetahui preferensi, minat, dan informasi pribadi pengguna yang telah dibagikan sebelumnya. Hal ini membuat setiap percakapan terasa lebih familiar dan personal. Pengguna juga tidak perlu mengulang informasi yang sama setiap kali berinteraksi dengan ChatGPT.

Memastikan Kesinambungan Informasi

Fitur ingatan percakapan memastikan bahwa informasi yang dibagikan tetap konsisten dan akurat. Tanpa fitur ini, ChatGPT harus selalu memulai dari awal dan berisiko memberikan informasi yang berbeda atau bahkan saling bertentangan dari satu percakapan ke percakapan berikutnya. Kesinambungan informasi sangat penting untuk membangun kepercayaan pengguna terhadap

Conclusion

Jadi begitulah, ChatGPT terus berkembang menjadi lebih canggih dan mirip manusia. Kemampuannya mengingat percakapan sebelumnya membuatnya lebih memahami konteks pertanyaan kamu. Meski masih jauh dari sempurna, fitur ini patut diapresiasi. Siapa tahu suatu hari nanti kita bisa mengobrol dengan AI tanpa rasa canggung karena mereka ingat kita. Tunggu saja perkembangan selanjutnya dari OpenAI. Siapa yang tahu kemampuan menakjubkan apa lagi yang bisa mereka berikan pada ChatGPT di masa depan.