Wow, 200.000 Akun Pengguna Marketplace Facebook Diretas

Kamu pasti sudah dengar kabar bahwa data 200.000 pengguna Facebook Marketplace bocor di dark web belakangan ini. Ya, kamu tidak salah baca – data pribadi sebanyak itu dicuri dari sistem kontraktor Meta dan dijual oleh peretas bernama ‘algoatson’. Kita semua tahu Marketplace adalah tempat jual beli yang populer, jadi bisa dibayangkan betapa mengerikannya kebocoran data sebesar ini. Ternyata menjadi pengguna aktif di media sosial tidak selalu aman. Jadi, waspadalah dengan pakong188 siapa kamu berbagi informasi pribadi online. Kita harus lebih berhati-hati melindungi data diri di dunia digital yang semakin tidak aman ini.

Wow! 200.000 Data Pengguna Facebook Marketplace Dibobol Hacker

Sebanyak 200 ribu akun pengguna Facebook Marketplace dilaporkan bocor di dark web. Berita bocornya data ini pertama kali dilaporkan Kamis, (15/02). Data yang bocor ini meliputi nomor ponsel, alamat email, dan informasi pribadi lainnya. Seperti yang kita ketahui, Facebook Marketplace adalah forum jual beli yang banyak digunakan pengguna Facebook saat ini.

Data diambil dari kontraktor Facebook

Data ini diklaim telah dicuri oleh seseorang dengan nama Discord ‘algoatson’ setelah meretas ke dalam sistem kontraktor Meta.

“Pada Oktober 2023, seorang cybercriminal bernama ‘algoatson’ di Discord, melakukan penetrasi ke kontraktor yang mengelola layanan cloud untuk Facebook dan mencuri sebagian dari basis data penggunanya yang berisi 200.000 entri,” kata IntelBroker seperti dikutip BleepingComputer, Jumat, (16/02).

Data pribadi pengguna terancam

Dengan bocornya data ini, informasi pribadi pengguna seperti nama, alamat, nomor ponsel, dan email dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Facebook belum menanggapi permintaan komentar terkait insiden ini.

Namun, sebaiknya Anda segera merubah password Facebook dan Marketplace Anda, dan berhati-hati terhadap spam atau penipuan yang mungkin menggunakan informasi Anda. Cuaca buruk ini mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di internet.

Facebook Marketplace Adalah Platform Jual Beli Milik Meta

Facebook Marketplace adalah platform beli dan jual milik Meta yang digunakan oleh banyak pengguna Facebook saat ini. Dengan 200 ribu akun pengguna Facebook Marketplace yang diduga bocor di internet gelap, ini menjadi berita yang cukup mengkhawatirkan.

Data pribadi terancam

Informasi seperti nomor ponsel, alamat email, dan data pribadi lainnya dilaporkan bocor. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat seberapa banyak orang yang menggunakan Facebook Marketplace untuk berjualan dan berbelanja.

Pelaku peretasan mengklaim mendapatkan data dari kontraktor Meta

Seseorang yang menggunakan nama ‘algoatson’ di Discord diklaim telah meretas sistem kontraktor yang mengelola layanan cloud untuk Facebook dan mencuri sebagian dari basis data penggunanya yang berisi 200.000 entri.

“Pada Oktober 2023, seorang cybercriminal bernama ‘algoatson’ di Discord, membobol kontraktor yang mengelola layanan cloud untuk Facebook dan mencuri sebagian dari basis data penggunanya yang berisi 200.000 entri,” kata IntelBroker seperti dikutip oleh BleepingComputer, Jumat, (16/02).

Hati-hati dengan penipuan

Dengan adanya kebocoran data ini, pengguna Facebook Marketplace perlu waspada terhadap kemungkinan penipuan identitas atau scam lainnya. Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi atau kode OTP kepada siapa pun. Selalu periksa keaslian barang atau jasa sebelum melakukan transaksi.

Data Yang Bocor Meliputi Nomor Ponsel Dan Email Pengguna

Nomor Telepon dan Email Pengguna

Para pelaku ini mengklaim telah mencuri data pribadi seperti nomor telepon seluler dan alamat email sebanyak 200 ribu pengguna Facebook Marketplace. Tentu saja, ini adalah kabar yang sangat mengkhawatirkan bagi pengguna Facebook Marketplace. Dengan adanya data pribadi seperti nomor telepon dan email yang bocor, kemungkinan besar para pelaku akan memanfaatkannya untuk melakukan penipuan atau pencurian data lebih lanjut.

Perlindungan Data Pribadi Pengguna

Sebagai pengguna, kita harus lebih berhati-hati dan waspada dengan keamanan data pribadi kita di media sosial seperti Facebook. Untuk itu, ada baiknya kita mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor pada akun Facebook kita. Selain itu, sebaiknya kita tidak membagikan data pribadi seperti nomor telepon, alamat, tanggal lahir, dan kata sandi kepada orang yang tidak dikenal. Kita juga disarankan untuk berhati-hati terhadap pesan atau telepon yang mencurigakan.

Tanggung Jawab Meta

Sebagai perusahaan induk Facebook, Meta harus bertanggung jawab atas keamanan data para penggunanya. Meta perlu melakukan investigasi lebih lanjut tentang bagaimana kebocoran data ini bisa terjadi dan bagaimana caranya untuk mencegah hal serupa terulang kembali di masa depan. Meta juga harus memberikan kompensasi serta meminta maaf kepada para korban atas ketidaknyamanan dan kerugian yang dialami. Ke depannya, Meta diharapkan dapat meningkatkan keamanan sistem dan data para penggunanya.

Hacker Bernama “Algoatson” Diduga Pelaku Pembobolan Data

Pada Oktober 2023, seorang peretas yang menggunakan nama samaran ‘algoatson’ di Discord, berhasil memasuki sistem kontraktor yang mengelola layanan cloud untuk Facebook dan mencuri sebagian dari basis data penggunanya yang berisi 200.000 entri,” kata IntelBroker seperti dikutip oleh BleepingComputer, Jumat (16/02).

Menargetkan Data Pribadi

Data pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan informasi pribadi lainnya dilaporkan bocor. Seperti yang kita ketahui, Facebook Marketplace adalah forum jual beli yang banyak digunakan pengguna Facebook saat ini.

Kerugian Bagi Para Pengguna

Para pengguna Facebook Marketplace tentu saja dirugikan dengan kebocoran data ini. Data pribadi mereka kini bisa digunakan untuk berbagai tujuan yang tidak baik, seperti penipuan atau pencurian identitas.

Facebook Harus Bertanggung Jawab

Sebagai perusahaan media sosial terbesar di dunia, Facebook harus bertanggung jawab atas keamanan data para penggunanya. Kebocoran data dalam jumlah besar seperti ini tentu saja akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap Facebook.

Perlu Diwaspadai Pengguna Lain

Pengguna media sosial lain seperti Instagram atau WhatsApp yang juga dimiliki Facebook juga perlu diwaspadai. Bisa jadi data mereka juga rentan bocor mengingat sistem di balik ketiga platform tersebut dikelola oleh perusahaan yang sama, yaitu Facebook.

Ke depannya, Facebook perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki sistem keamanan dan melindungi data para penggunanya. Pengguna Facebook Marketplace sendiri juga disarankan segera mengganti password dan mengaktifkan opsi verifikasi dua faktor di akun Facebook mereka.

Meta Harus Lebih Meningkatkan Keamanan Data Pengguna

Sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia, Meta seharusnya lebih memperkuat keamanan data pengguna. Mengingat kejadian ini, Meta perlu segera melakukan audit keamanan dan memperbaiki celah keamanan yang ada.

Perkuat otentikasi ganda

Meta dapat memperkuat keamanan dengan menerapkan otentikasi ganda, seperti penggunaan kode OTP atau autentikator, untuk mengakses data sensitif pengguna seperti nomor ponsel atau alamat email. Otentikasi ganda akan membuat akun pengguna lebih sulit diretas karena membutuhkan kombinasi kata sandi dan kode OTP.

Peningkatan enkripsi

Meta juga perlu meningkatkan tingkat enkripsi data pengguna, terutama data sensitif, agar lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Saat ini, banyak perusahaan teknologi menggunakan enkripsi standar AES-256 atau setara untuk melindungi data pengguna. Meta harus mengadopsi standar enkripsi terbaik ini.

Pelatihan karyawan

Meta harus secara berkala melatih karyawan, terutama yang bekerja dengan data pengguna, tentang keamanan siber dan cara terbaik melindungi data. Pelatihan ini penting untuk memastikan semua karyawan memahami kebijakan privasi data perusahaan dan cara menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Meta dapat lebih meyakinkan pengguna bahwa data mereka aman dan terjaga dengan baik. Keamanan data adalah tanggung jawab bersama antara pengguna dan perusahaan teknologi. Oleh karena itu, Meta harus terus berupaya memperkuat keamanan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.

Conclusion

Jadi, seperti yang sudah kamu baca, privasi data online memang masih menjadi masalah besar. Melemahnya sistem keamanan data bisa membahayakan informasi pribadi siapa saja. Oleh karena itu, tetap waspada dan berhati-hati saat berbagi info di internet. Gunakan password yang kuat dan aktifkan verifikasi dua faktor di semua akun pentingmu. Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita bisa melindungi data kita dari peretas jahat seperti ‘algoatson’. Ingat, keamanan online ada di tangan kita masing-masing.