Perang Teknologi: AS Blokir TikTok, China Balas Blokir WhatsApp Dan iMessage

Wah, perang teknologi antara AS dan China makin memanas saja ya. Kamu pasti sudah dengar kabar tentang China yang memblokir WhatsApp dan iMessage sebagai balasan setelah AS melarang penggunaan TikTok. Kita semua jadi korban dalam perang ini. Gimana caranya kita bisa tetap terhubung dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman di luar negeri? Yah, mungkin kita harus mulai mencari aplikasi pengganti. Tapi yang jelas, pemerintah kedua negara harus segera menyelesaikan masalah ini demi kepentingan warga negara masing-masing.

As Memblokir TikTok, China Balas Dengan Blokir WhatsApp Dan iMessage

Reaksi China

China mengeluarkan perintah untuk menghapus dua aplikasi asal Amerika Serikat, WhatsApp dan Threads dari toko aplikasi Apple, App Store. Perintah ini diumumkan pada Jumat (19/4).

Perintah ini dikeluarkan setelah pemerintah China menganggap dua aplikasi ini menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional. Meski begitu, China tidak menjelaskan lebih jelas bagaimana WhatsApp dan Threads menimbulkan masalah keamanan bagi negara tersebut.

Penjelasan Apple

“Tim Administrasi Cyber China memerintahkan penghapusan aplikasi ini dari toko (aplikasi) di China berdasarkan kekhawatiran keamanan nasional mereka,” kata Apple seperti dikutip Reuters.

Balasan Setimpal?

Reaksi pemerintah China ini dipandang sebagai balasan setimpal terhadap keputusan pemerintah AS yang memblokir aplikasi TikTok di negeri Paman Sam tersebut. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan TikTok dan WeChat di AS dalam 45 hari.

Larangan ini dikeluarkan dengan alasan dua aplikasi tersebut dapat mengakses dan membagikan informasi pengguna kepada pemerintah China. Namun, TikTok telah membantah tuduhan tersebut dan berjanji akan menyimpan data pengguna AS di server yang berlokasi di AS.

Apakah keputusan China ini akan mendorong AS untuk semakin memperkeruh hubungan kedua negara? Ataukah ini hanya sekadar ‘perang dingin’ di dunia teknologi yang tidak akan berlanjut ke domain politik dan ekonomi? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Apa Yang Terjadi Dengan WhatsApp Dan iMessage Di Tiongkok?

WhatsApp dan Threads dari Apple dihapus dari toko aplikasi Tiongkok setelah pemerintah Tiongkok mempertimbangkan kedua aplikasi ini menimbulkan masalah keamanan nasional. Meskipun demikian, Tiongkok tidak menjelaskan secara lebih jelas bagaimana WhatsApp dan Threads menyebabkan masalah keamanan untuk negara ini.

WhatsApp Diblokir

WhatsApp adalah aplikasi pesan instan populer yang dimiliki oleh Facebook. Aplikasi ini memungkinkan pengguna bertukar pesan teks, foto, video, suara, dan panggilan VOIP. Pemerintah Tiongkok telah lama mencurigai WhatsApp karena enkripsi end-to-end yang kuat, yang membuat sulit untuk melacak percakapan pengguna.

iMessage Juga Ikut Diblokir

iMessage adalah layanan pesan instan yang dibuat oleh Apple dan terintegrasi dengan perangkat iOS. Seperti WhatsApp, iMessage juga menawarkan enkripsi end-to-end yang kuat sehingga sulit untuk dipantau. Karena alasan yang sama dengan WhatsApp, iMessage dianggap membahayakan keamanan nasional oleh pemerintah Tiongkok.

Dengan diblokirnya WhatsApp dan iMessage, pemerintah Tiongkok semakin memperketat kendali atas layanan pesan dan media sosial. Hal ini dapat membuat pengguna di Tiongkok kehilangan akses ke platform media sosial dan berbagi pesan populer, yang pada akhirnya dapat membatasi kebebasan berekspresi warga Tiongkok.

Mengapa Tiongkok Menganggap WhatsApp Dan iMessage Sebagai Ancaman?

Privasi pengguna

Tiongkok khawatir bahwa aplikasi pesan seperti WhatsApp dan iMessage dapat digunakan untuk berbagi informasi pribadi tanpa pengawasan pemerintah. Kedua aplikasi ini menggunakan enkripsi end-to-end, yang berarti pesan bajoslot88 Anda terenkripsi saat dikirim dan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima yang dituju. Tiongkok ingin memantau komunikasi warganya dan aplikasi pesan yang mengutamakan privasi ini menghambat upaya mereka.

Konten yang dilarang

Pemerintah Tiongkok khawatir bahwa aplikasi pesan dapat digunakan untuk berbagi konten yang dilarang, seperti informasi tentang protes anti-pemerintah atau agama yang dilarang. Tanpa kemampuan untuk memantau percakapan, pemerintah tidak dapat mengendalikan penyebaran konten terlarang ini. Mereka lebih suka memaksa warga negara menggunakan aplikasi pesan lokal yang dapat dipantau.

Manipulasi informasi

Beberapa analis keamanan siber mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok juga khawatir aplikasi pesan asing dapat digunakan untuk menyebarkan berita palsu dan propaganda yang dapat mempengaruhi opini publik. Pemerintah ingin mengendalikan aliran informasi ke warga negaranya dan aplikasi pesan asing yang sulit dipantau mengancam kemampuan mereka untuk melakukan itu.

Dalam upaya untuk menjaga keamanan nasional dan kendali atas warga negaranya, pemerintah Tiongkok telah lama memblokir layanan pesan populer asing seperti Facebook Messenger, Telegram, dan Google Hangouts. Pelarangan WhatsApp dan iMessage tampaknya merupakan langkah terbaru dalam tren ini.

Walaupun langkah-langkah pemerintah Tiongkok ini bertujuan untuk melindungi keamanan nasional, banyak yang menganggap t

Perang Teknologi AS vs Tiongkok Semakin Panas

Setelah Amerika Serikat melarang aplikasi TikTok, pemerintah China membalas dengan melarang dua aplikasi asal AS, yaitu WhatsApp dan Threads milik Apple. Larangan ini diumumkan pada Jumat (19/4) dan dikeluarkan karena pemerintah China menganggap kedua aplikasi tersebut berisiko bagi keamanan nasional, meski China tidak menjelaskan secara rinci bagaimana WhatsApp dan Threads menimbulkan masalah keamanan bagi negara tersebut.

WhatsApp dan Threads Dianggap Berbahaya

“Tim Cyber Administrasi China memerintahkan penghapusan aplikasi ini dari toko aplikasi di China berdasarkan kekhawatiran keamanan nasional mereka,” kata Apple seperti dikutip Reuters. Larangan ini menunjukkan perang teknologi antara AS dan China kian memanas.

AS vs China: Perang Dagang Sampai Teknologi

Sejak beberapa tahun terakhir, hubungan AS dan China memang tidak baik. Kedua negara terlibat dalam perang dagang yang belum usai hingga kini. Kini, perang tersebut meluas hingga bidang teknologi. AS melarang produk teknologi China seperti Huawei dan ZTE, sementara China membalas dengan melarang Facebook, Google hingga Twitter.

Masa Depan Hubungan Bilateral Suram

Dengan semakin panasnya persaingan, baik di bidang ekonomi maupun teknologi, hubungan AS dan China diprediksi akan semakin renggang. Padahal, kedua negara sama-sama saling membutuhkan satu sama lain dalam perekonomian global. Jika perang dagang dan teknologi terus berlanjut tanpa solusi, hal ini dapat membahayakan perekonomian global.

Pertanyaan Dan Jawaban Seputar Pemberlakuan Blokir WhatsApp Dan iMessage Oleh Tiongkok

Keputusan pemerintahan Tiongkok untuk memblokir WhatsApp dan iMessage di negara itu tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban seputar kebijakan kontroversial ini.

Mengapa Tiongkok Memblokir WhatsApp dan iMessage?

Tiongkok menyatakan bahwa aplikasi pesan WhatsApp dan iMessage dari AS ini membahayakan keamanan nasional negara itu, meskipun tidak dijelaskan secara rinci bagaimana dua aplikasi tersebut menimbulkan masalah keamanan. Keputusan ini diambil setelah pemerintah AS melarang TikTok, yang merupakan aplikasi dari perusahaan Tiongkok ByteDance. Pemberlakuan blokir WhatsApp dan iMessage oleh Tiongkok ini dianggap sebagai langkah balasan atas tindakan serupa oleh pemerintah AS.

Bagaimana Dampaknya Bagi Pengguna di Tiongkok?

Keputusan ini tentu berdampak besar bagi jutaan pengguna WhatsApp dan iMessage di Tiongkok yang kini tidak dapat mengakses layanan pesan instan populer ini. Mereka harus beralih ke aplikasi pesan lain yang disetujui pemerintah Tiongkok. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan menghambat komunikasi, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan WhatsApp dan iMessage untuk berhubungan dengan rekan kerja, keluarga, dan teman.

Bagaimana Dengan Privasi dan Kebebasan Berpendapat?

Pemberlakuan blokir ini dikritik karena dianggap melanggar hak privasi dan kebebasan berpendapat warga Tiongkok. WhatsApp dan iMessage adalah platform komunikasi pilihan bagi banyak orang untuk berbagi informasi secara bebas tanpa takut diawasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah. Dengan diblokirnya aplikasi ini, khawatir kebebasan berpendapat warga Tiongkok akan semakin terhamb

Conclusion

Jadi begitulah, perang teknologi antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut. Kita sebagai pengguna teknologi hanya bisa berharap pemerintah kedua negara bisa menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin, tanpa merugikan kita para pengguna. Yang pasti, kita harus terus waspada terhadap risiko keamanan dari aplikasi asing. Hati-hati dalam berbagi data pribadi, dan selalu gunakan pengaturan privasi dengan bijak.